بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Teks Kursor

Jumat, 10 Mei 2013

Makalah IKA









MAKALAH ILMU KESEHATAN ANAK (IKA)
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAYI DAN ANAK BALITA SERTA PEMANTAUANNYA

 

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kehadirat Allah SWT  berkat rahmat dan karunia-Nya yang dilimpahkan kepada penyusun sehingga penyusun dapat menyelasaikan penyusunan makalah ini dengana tepat waktu.
Makalah ini disusun sebagai penugasan dari mata kuliah Keperawatan Komunitas. Makalah ini berisikan tentang bagaimana kriteria perumahan yang memenuhi persyaratan perumahan sehat, yang mendapatkan sanitasi yang cukup dan bebas dari anak.
Kami megucapkan terima kasih kepada pihak yang telah banyak membantu baik materil maupun moril, dan mendukung penyusun untuk dapat menyelasaikan proses penyususnan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya, dan bagi penyusun khususnya. Terima kasih.
 Karawang,   Sebtember 2012  "Gusri Wahyudi
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya. Tumbuh-Kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Karena pentingnya pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, maka dari itu saya mengambil judul makalah “ Pertumbuhan dan Perkembangan bayi dan balita”.


                                                                                   
                                                                                                  Tebing Tinggi , November 2012
                                                                                                                        Penulis



Daftar Isi
Kata pengantar …………………………………………………………………………                 
Daftar isi ……………………………………………………………………………......      
BAB 1
Pendahuluan…………………………………………………………………………....       
BAB 2
Pembahasan ……………………………………………………………………
A.    Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan …………………………………..      
B.     Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak ……………………………………………..       
C.     Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak ……….       
D.    Prinsip-Prinsip Tumbuh Kembang Anak……………………………………….       
E.     Periode Tumbuh Kembang Anak ………………………………………………     
F.      Cara Menilai Tumbuh Kembang Anak …………………………………………     
G.    Masalah …………………………………………………………………………     
BAB III
Penutup …………………………………………………………………………      
Referensi.


BAB I
PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang Masalah
Seorang anak bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk kecil, karena ia mempunyai sifat berlainan dari orang dewasa. Ia harus tumbuh dan berkembang sampai dewasa agar dapat berguna bagi masyarakat. Walaupun pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu, seorang anak dalam banyak hal bergantung kepada orang dewasa, misalnya mengenai makan, perawatan, bimbingan, perasaan aman, pencegahan penyakit dan sebagainya. Oleh karena itu semua orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang, misalnya keperluan dan lingkunagan anak pada waktu tertentu agar anak dapat tumbuh dan berkembang sebaik-baiknya. Bila lingkungan akibat sesuatu hal menjadi buruk, maka keadaan tersebut hendaknya segera diubah sedemikian rupa sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berjalan dengan sebaik-baiknya. Sebuah organ yang tumbuh berarti organ itu akan menjadi besar, karena sel-sel dan jaringan diantara sel bertambah banyak. Selama pembiakan, sel berkembang menjadi sebuah alat (organ) dengan fungsi tertentu. Pada permulaannya, organ ini masih sederhana dan fungsinya belum sempurna. Lambat laun organ tersebut dengan fungsinya akan tumbuh dan berkembang menjadi organ yang matang, seperti yang diperlukan orang dewasa. Dengan demikian pertumbuhan, perkembangan dan kematangan tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain. Untuk perkembangan yang normal diperlukan pertumbuhan yang selalu bersamaan dengan kematangan fungsi. Untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimum diperlukan berbagai faktor misalnya makanan harus disesuaikan dengan keperluan anak yang sedang tumbuh. Penyakit infeksi akut maupun kronis menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga pencegahan penyakit menular merupakan hal yang penting, di samping diperlukan bimbingan, pembinaan, perasaan aman dan kasih sayang dari ayah dan ibu yang hidup rukun, bahagia dan sejahtera dalam lingkungan yang sehat. Sebelum bayi lahir terdapat pertumbuhan dan perkembangan yang cepat sekali, yaitu dari seorang makhluk yang terdiri hanya dari satu sel sampai terjadi seorang bayi yang setelah dilahirkan dapat hidup sendiri terpisah dari ibunya. Periode penting dalam tumbuh kembang
iii
anak adalah masa balita. Karena pada masa ini  pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, kesadaran emosional dan inteligensia berjalan sangat cepat. Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara anak dengan orang tuanya. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan. Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak, yang di tunjang oleh faktor lingkungan dan proses belajar dalam peredaran waktu tertentu menuju kedewasaan dari lingkungan yang banyak berpengaruh dalam kehidupan anak menuju dewasa. Perkembangan menandai maturitas dari organ-organ dan sistem-sistem, perolehan ketrampilan, kemampuan yang lebihsiap untuk beradaptasi terhadap stress dan kemampuan untuk memikul tanggung jawab maksimal dan memperoleh kebebasan dalam mengekspresikan kreativitas.
Ciri khas dari anak ialah ia selalu berubah baik secara jasmaniah maupun secara fungsionil. Tahap pertumbuhan anak :
§ Pertumbuhan yang cepat sekali dalam tahun pertama, yang kemudian mengurang secara berangsur-angsur sampai umur 3-4 tahun.
§Pertumbuhan yang berjalan lamban dan teratur sampai masa akil balik 
§Pertumbuhan cepat pada masa akil balik (12-16 tahun).
§ Pertumbuhan kecepatannya mengurang berangsur-angsur sampai suatu waktu
(kira-kira umur 18 tahun) berhenti


  1. Rumusan masalah
a. Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
b. Apa ciri-ciri dan prinsip-prinsip tumbuh kembang anak?
c. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tumbuh kembang anak?
d. Apa saja aspek-aspek perkembangan yang dipantau?
e. Bagaimana periode tumbuh kembang anak?
iv


C.    Tujuan
§ Tujuan Umum
Makalah ini bertujuan untuk memberi informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia pra sekolah. Dari mulai tumbuh kembang seperti pada usia balita karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan yang menentukkan perkembangan anak selanjutnya, pada massa ini pula kita dapat mengetahui perkembangan berbahasa, kreativitas, kesadarn social, maupun kesadaran emosional.

§ Tujuan Khusus
Tujuan dibuatnya makalah ini agar mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
1 Definisi pertumbuhan dan perkembang anak usia pra sekolah
2 Menjelaskan ciri-ciri tumbuh kembang
3 Menjelaskan prinsip tumbuh kembang
4 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak usia pra sekolah
5 Menjelaskan tahap pertumbuhan dan perkembangan.
6 Menjelaskan perkembangan


BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan. Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh.

B.     Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak

Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
1). Perkembangan menimbulkan perubahan.
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut saraf.

2). Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya.
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.

3). Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing anak.

4). Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.

5). Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu:
 a. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).
 b. Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus (pola proksimodistal).

6). Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.

Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:

a.       Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya, sesuai dengan potensi yang ada pada individu.
Belajar merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dan potensi yang dimiliki anak.

b.      Pola perkembangan dapat diramalkan.
Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan demikian perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan.


C.    Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak

Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:

a)      Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
·         Ras/etnik atau bangsa.
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.
·         Keluarga.
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek, gemuk atau kurus.


·         Umur.
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama kehidupan dan masa remaja.
·         Jenis kelamin.
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.
·         Genetik.
Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
·         Kelainan kromosom.
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan seperti pada sindroma Down dan sindroma Turner.

b)      Faktor luar (eksternal)
v  Faktor Prenatal
 a. Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan janin.
b. Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan kongenital seperti club foot.
c. Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin, Thalidomid dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.
d. Endokrin
Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali, hiperplasia adrenal.
e. Radiasi
Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota gerak, kelainan kongential mata, kelainan jantung.

f. Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH (Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks) dapat menyebabkan kelainan pada janin: katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental dan kelainan jantung kongenital.
g. Kelainan imunologi
Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan Kern icterus yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.
h. Anoksia embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta menyebabkan pertumbuhan terganggu.
i. Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah atau kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain.

v  Faktor Persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.

v  Faktor Pascasalin
1.      Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat.
2.      Penyakit kronis/ kelainan kongenital
Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani.
3.      Lingkungan fisis dan kimia.
Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider). Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya

sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri, rokok, dll) mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.
4.      Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
5.      Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
6.      Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan anak.
7.      Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
8.      Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
9.      Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan.

D.Prinsip-prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan

Untuk memahami anak usia dini lebih mendalam, orang tua, guru maupun pemerhati perlu mempunyai gambaran yang tepat mengenai prinsip-prinsip dan pola perkembangan anak usia dini dan kebutuhan –kebutuhan seperti kebutuhan jasmani, kebutuhan sosial , kebutuhan psikologi ini merupakan kebutuhan dasar dalam perkembangan anak usia dini. Jika kebutuhan-kebutuhan ini tidak terpenuhi secara memadai akan sangat mempengaruhi keutuhan perkembangan diri anak dimasa remaja dan dewasa. Orang tua, guru dan para pemerhati pendidikan juga harus memahaminya untuk mengetahui dengan mudah kebutuhan –kebutuhan yang diperlukan anak usia dini, pengetahuan tersebut sangat penting sehingga orang tua dan guru tidak mengharapakan sesuatu yang berlebihan kepada anak. Prinsip-prinsip perkembangan adalah pola-pola umum dalam suatu proses perubahan alamiah yang teratur, universal dan berkesinambungan, yang dimaksud dengan perubahan yang teratur adalah pertumbuhan pada manusia yang berjalan normal mengikuti tata urutan yang saling berkaitan. Prinsip dasar pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut :
1. perkembangan merupakan hal yang teratur dan mengikuti rangkaian tertentu.
2. perkembangan merupakan sesuatu yang terarah dan berlangsung terus dalan cara sebagai berikut :
a. cephalocaudal, pertumbuhan berlangsung dari kepala ke arah bawah dari bagian tubuh.
b. Proximosdital, perkembangan berlangsung terus dari daerah pusat (proksimal) tubuh ke arah luar.
c. Differantiation, ketika perkembangan berlangsung terus dari hal yang mudah ke arah yang lebih kompleks.
3. perkembangan merupakan hal yang komplek. Dapat diprediksi, terjadi dengan pola yang konsisten dan kronologis.
4. perkembangan merupakan hal yang unik untuk individu dan untuk potensi genetik, dan setiap individu cenderung untuk mencari potensi maksimum perkembangan.

7
5. perkembangan terjadi melalui konflik dan adptasi, dan aspek yang berbeda berkembang pada waktu yang berbeda, menciptakan periode dari keseimbangan dan ketidakseimbangan.
6. perkembangan meliputi tantangan bagi individu dalam bentuk tugas yang pasti sesuai umur kemampuan.
7. tugas perkembangan membutuhkan praktik dan tenaga, fokus perkembangan ini berbeda sesuai dengan setiap tahap perkembangan dan tugas yang dicapai.


E.     Periode Tumbuh Kembang Anak

Tumbuh-Kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Tumbuh kembang anak terbagi dalam beberapa periode. Berdasarkan beberapa kepustakaan, maka periode tumbuh kembang anak adalah sebagai berikut:


1)      Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan).
Masa ini dibagi menjadi 3 periode, yaitu :
Ø  Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2 minggu.
Ø  Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu.
Ovum yang telah dibuahi dengan cepat akan menjadi suatu organisme, terjadi diferensiasi yang berlangsung dengan cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh.
Ø  Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir kehamilan.
Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu:
a.                Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester ke-2 kehidupan intra uterin. Pada masa ini terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad manusia sempurna. Alat tubuh telah terbentuk serta mulai berfungsi.

      b.      Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan. Pada masa ini pertumbuhan berlangsung
              pesat disertai perkembangan fungsi-fungsi. Terjadi transfer Imunoglobin G (Ig G) dari darah  ibu melalui plasenta. Akumulasi asam lemak esensial seri Omega 3 (Docosa Hexanic Acid) dan Omega 6 (Arachidonic Acid) pada otak dan retina.

Periode yang paling penting dalam masa prenatal adalah trimester pertama kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap pengaruh lingkungan janin. Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi, merokok dan asap rokok, minuman beralkohol, obat-obat, bahan-bahan toksik, pola asuh, depresi berat, faktor psikologis seperti kekerasan terhadap ibu hamil, dapat menimbulkan pengaruh buruk bagi pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada setiap ibu hamil, dianjurkan untuk selalu memperhatikan gerakan janin setelah kehamilan 5 bulan. Agar janin dalam kandungan tumbuh dan berkembang menjadi anak sehat, maka selama masa intra uterin, seorang ibu diharapkan:
-          Menjaga kesehatannya dengan baik.
-           Selalu berada dalam lingkungan yang menyenangkan.
-          Mendapat nutrisi yang sehat untuk janin yang dikandungnya.
-          Memeriksa kesehatannya secara teratur ke sarana kesehatan.
-          Memberi stimulasi dini terhadap janin.
-          Tidak mengalami kekurangan kasih sayang dari suami dan keluarganya.
-          Menghindari stres baik fisik maupun psikis.
-          Tidak bekerja berat yang dapat membahayakan kondisi kehamilannya.

2)      Masa neonatal, umur 0 sampai 28 hari.
Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ-organ.
Masa neonatal dibagi menjadi 2 periode:
a.       Masa neonatal dini, umur 0 - 7 hari.
b.      Masa neonatal lanjut, umur 8 - 28 hari.

Hal yang paling penting agar bayi lahir tumbuh dan berkembang menjadi anak sehat adalah:
·         Bayi lahir ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih, di sarana kesehatan yang memadai.
·         Untuk mengantisipasi risiko buruk pada bayi saat dilahirkan, jangan terlambat pergi ke sarana kesehatan bila dirasakan sudah saatnya untuk melahirkan.
·         Saat melahirkan sebaiknya didampingi oleh keluarga yang dapat menenangkan perasaan ibu.
·         Sambutlah kelahiran anak dengan perasaan penuh suka cita dan penuh rasa syukur. Lingkungan yang seperti ini sangat membantu jiwa ibu dan bayi yang dilahirkannya.
·         Berikan ASI sesegera mungkin. Perhatikan refleks menghisap diperhatikan oleh karena berhubungan dengan masalah pemberian ASI.

3)      Masa post (pasca) neonatal, umur 29 hari sampai 11 bulan.
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem saraf. Seorang bayi sangat bergantung pada orang tua dan keluarga sebagai unit pertama yang dikenalnya. Beruntunglah bayi yang mempunyai orang tua yang hidup rukun, bahagia dan memberikan yang terbaik untuk anak.
Pada masa ini, kebutuhan akan pemeliharaan kesehatan bayi, mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan penuh, diperkenalkan kepada makanan pendamping ASI sesuai umurnya, diberikan imunisasi sesuai jadwal, mendapat pola asuh yang sesuai.
Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin, sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar. Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan). Pada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi ekskresi.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita. Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Setelah lahir terutama pada 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung dan terjadi pertumbuhan serabut serabut syaraf dan cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks. Jumlah dan pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini akan sangat mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan, mengenal huruf, hingga bersosialisasi.

Pada masa balita, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada masa ini, sehingga setiap kelainan/penyimpangan sekecil apapun apabila tidak dideteksi apalagi tidak ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya manusia dikemudian hari.

Ø  Pertumbuhan usia 1 - 6 Bulan
a.       Berat badan rata-rata naik 140-200 gram/minggu
b.      Panjang badan rata-rata bertambah 2.5 cm/bulan
c.       Lingkar kepala rata-rata bertambah 1.5 cm/bulan

Ø  Pertumbuhan usia 6 - 12 Bulan
a.       Pada usia 12 bulan berat badan mencapai 3 kali berat badan lahir dan rata-rata pertambahan adalah 90 - 150 gram/minggu
b.      Pada usia 12 bulan panjang badan rata-rata bertambah 25 - 30 cm. Pada usia bayi ini sebagian besar peningkatan panjang badan terjadi pada batang tubuh/badan dari pada kaki.
c.       Lingkar kepala rata-rata bertambah 0.5 cm/bulan. Pada usia 12 bulan lingkar kepala akan mencapai 46 - 47 cm.
d.      Fontanel anterior (ubun-ubun depan) menjadi agak lebar pada usia 6 bulan dan akan menutup pada usia 12 - 18 bulan. Fontanel posterior (ubun-ubun belakang) menutup pada usia 6 - 8 minggu).
e.       Pertumbuhan gigi susu pertamakali terjadi pada usia 6 - 8 bulan dengan diawali keluarnya gigi seri tengah bawah. Umumnya ketika berisia 12 bulan anak memiliki 6 - 8 gigi.

Ø  Perkembangan usia lahir - 3 Bulan
a.       Rasa lapar dan keinginan untuk makan ditunjukkan dengan menangis, bila telah terpenuhi bayi akan tidur
b.      Belajar mengangkat kepala
c.       Belajar mengikuti objek dengan matanya
d.      Melihat kemuka seseorang dan tersenyum
e.       Bereaksi terhadap suara/bunyi
f.       Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
g.      Menahan barang yang dipegangnya
h.      Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

      Ø  Perkembangan usia 3 - 6 Bulan
a.       Dapat mendekatkan bibir pada cangkir / tempat minum
b.      Enzim pencernaan akan lengkap pada usia 4 - 5 bulan. Kenalkan pada makanan tambahan pada usia 6 bulan. Pemberian makanan tambahan terlalu dini dikhawatirkan akan menimbulkan alergi.
c.       Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan bertopang tangan
d.      Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar jangkauannya
e.       Menaruh benda-benda pada mulutnya
f.       Berusaha memperluas lapangan pandangan
g.      Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
h.      Mulai berusaha mencari benda yang hilang

Ø  Perkembangan usia 6 - 9 Bulan
a.       Dapat duduk tanpa dibantu
b.      Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
c.       Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
d.      Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
e.       Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk
f.       Bergembira dengan melempar benda-benda
g.      Mengeluarkan kata-kata tanpa arti
h.      Mengenal muka anggota keluarga dan takut kepada orang asing atau orang lain
i.        Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian
j.        Mulai merasa takut tidur dan takut ditinggal sendiri dalam gelap

Ø  Perkembangan usia 9-12 Bulan
a.       Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu
b.      Dapat berjalan dengan dituntun
c.       Menirukan suara
d.      Mengulang bunyi yang didengarnya
e.       Belajar menyatakan satu atau dua kata
f.       Mengerti perintah sederhana atau larangan
g.      Memperlihatkan minat yang besar dalam meng -eksplorasi sekitarnya, ingin melihat semuanya, menyentuh apa saja dan memasukkan benda ke dalam mulutnya
h.      Berpartisipasi dalam permaian




TAHAP PERKEMBANGAN BAYI DAN BALITA
AGE
GERAKAN KASAR
GERAKAN HALUS
PENDENGARAN
&BERBICARA
SOSIAL &KEMANDIRIAN
1 bln
Tangan&kaki bergerak aktf
Kepala menoleh kesamping kanan-kiri
Bereaksi thd bunyi;Mengeluarkan suara bukan menangis
Menatap wajah ibuBereaksi thd bunyi dan cahayaMengikuti gerakan mainan 45°
2 bln
Kepala tegak ktk didudukkan
Mengoceh ooo – ooo (dg huruf hidup a, e, o)
Tersenyum spontan;Menatap benda-benda kecil berwarna-warni;Mata mengikuti objek 180°;
Bereaksi thd bunyi bel dg menghentikan aktivitas
3 bln
Mengangkat kepala 45° ketika tengkurap
Menangkap dan memegang mainan kerincingan
Tertawa/berteriak memekik
Memandang tangannya;Mengamati mainan yg ada di tangannya
4 bln
Bila ditengkurapkan, dada diangkat dg bantuan tangan.;Bila diangkat 45° bayi akan mengangkat kepala dan menekuk kaki;Tengkurap terlentang sendiri
Mengucap suara seperti membuat gelembung (w);Mengucap suara seperti menutup bibir (m, b)
Tertawa dan menjerit krn gembira wkt diajak bermain/bercanda
5 bln
Mencari benda-benda yg hilang
Meraih, menggapai.;Memasukkan benda yang dipegang ke mulutnya
Menoleh ke suara;mengucap kata-kata dg irama da da da, mam mam mam
Meraih mainan;Menolehkan kepala mencari bunyi kertas yg gemerisik
AGE
GERAKAN KASAR
GERAKAN HALUS
PENDENGARAN
&BERBICARA
SOSIAL &KEMANDIRIAN
6 bln
Ditarik duduk/didudukkan dg menarik kedua tangannya;Kepala tidak terkulai ke belakang;Duduk tanpa pegangan

Berceloteh dg meningkatkan beberapa suku kata dan nada berubah-ubah e, pa, da deu, ge ge, da da, mam mam, dsb
Memasukkan biscuit ke mulut;Bergembira dg melempar benda-bendaMemandang dan mengikuti mainan yg jatuh
7 bln

Mengambil dg tangan kanan & kiri;Memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan yg lain
Berceloteh dg meningkatkan beberapa suku kata dan nada berubah-ubah e pa, da deu, ge ge, da da, mam mam, dsbDapat berbisik
Mengubah posisi duduk untuk mencapai mainan yg masih dlm jangkauan
8 bln
Setelah didudukkan, duduk terus dg topangan kedua tangannya;Berdiri berpegangan

Bermain cilukba
9 bln
Berdiri dg berpegangan;Merangkak dg siku dan lengan bawah menggeser ke depan
Makan biscuit sendiri;Meraih dan mengambil mainan dr wadah yg terbuka;Mengimpit
Menggabungkan dua buah suku kata ma-ma
Melambaikan tangan;Berusaha memegang mainan yg jauh dr jangkauannya;Menahan mainan jika ditarik
10 bln
Duduk sendiri;Berjalan dg berpegangan pd sesuatu merambat
Memukul mainan dg kedua tangan,;Melempar mainan dg sengaja;Memegang benda dg ibu jari dan jari telunjuk
Meniru kata dg tepat dan keras
Bertepuk tangan;Malu kpd org asing pd permulaan;Mengenal muka-muka anggota keluarga
AGE
GERAKAN KASAR
GERAKAN HALUS
PENDENGARAN
&BERBICARA
SOSIAL &KEMANDIRIAN
11 bln
Berdiri sendiri sebentar2, berjalan dg dituntun
Melempar mainan dg sengaja
Mengucapkan kata-kata dg arti yg jelas mama, papa
Menunjuk dan meminta;Malu kpd org asing pd permulaan;Mengenal muka-muka anggota keluarga
12 bln
Merangkak dg mantap;Berdiri tanpa berpegangan;Berjalan sendiri (40%)
Memasukkan mainan ke cangkir
Mengucapkan kata-kata dg arti yg jelas mama, papa
Bermain dg org lain;Menarik mainan dg tali ke arah dirinya;Menjatuhkan piringan kecil ked lm wadah yg terbuka
15 bln
Berjalan
Mencoret-coret
Berbicara 2 kata
Minum dari gelas
1,5th
Lari, naik tangga
Menumpuk 2 kubus
Berbicara beberapa kata
Memakai sendok menyuapi boneka
2th
Menendang bola
Menumpuk 4 kubus
Menunjuk gambar
Menyikat gigi, melepas dan memakai pakaian
2,5 th
Melompat

Menunjuk bagian tubuh
Mencuci dan mengeringkan tangan
3th

Menggambar grs tegak
Menyebutkan nama benda
Menyebut nama teman
3,5th
Berdiri 1 kaki 3 dtk
Menggambar lingkaran
Bercerita singkat menyebutkan penggunaan benda
Memakai baju kaos
4th

Menggambar tanda tambah

Memakai baju tanpa dibantu
4,5th

Menggambar manusia (kepala, tangan, kaki)

Bermain kartu, menyikat gigi tanpa dibantu
5th
Berdiri 1 kaki 5 detik

Menghitung 5 kubus
Mengambil makanan sendiri


F. Cara Menilai Tumbuh Kembang Anak


  Denver Development Screening Test (DDST)
Deteksi tumbuh kembang anak adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah. Dengan ditemukan penyimpangan atau masalah tumbuh kembang anak secara dini, maka intervensi akan lebih mudah dilakukan. Tenaga kesehatan juga akan mempunyai waktu dalam membuat rencana tindakan atau intervensi yang tepat. Terutama ketika harus melibatkan ibu/ keluarga.
Ada tiga jenis deteksi dini tumbuh kembang, yakni sebagai berikut.
      1. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui/  
          menemukan status gizi kurang/ buruk dan mikro/ makrosefali.
2.       Deteksi dini penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui gangguan perkembangan, yaitu untuk mengetahui gangguan perkembangan anak (keterlambatan daya lihat, dan gangguan daya dengar.
3.       Deteksi dini penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui adanya masalah mental emosional, autism, dan gangguan pemusatan perhatian, serta hiperaktifitas.

Deteksi Dini Penyimpangan Petumbuhan
      Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam hal besar, jumlah ukuran, atau dimensi, baik pada tingkat sel, organ, maupun individu.


                  Table 5.2 pelaksanaan dan alat yang digunakan pada deteksi dini penyimpangan    
                         pertumbuhan
Tingkatan pelayanan
Pelaksanaan
Alat yang digunakan

Keluarga atau masyarakat

          Orang tua
          Kader kesehatan
          Petugas TPA, guru TK

         KMS
          timbangan

Puskesmas

         Dokter
         Bidan
         Perawat
         Ahli Gizi
         Petugas lainnya

         Tabel BB/TB
         Grafik linkar kepala
         Timbangan
         Alat ukur tinggi badan
          Pita pengukurlingkar kepala
1.            Pengukuran berat badan terhadap tinggi badan.

Tujuan pengukuran BB/TB adalah untuk menentukan status gizi ana, apakah anak termaksud normal, kurus, kurus ekali, atau gemuk. Jadwal pengukuran BB/TB disesuaikan dengan jadwal deteksi dini tumbuh kembang balita.
a.       Pengukuran berat badan (BB)
         Menggunakan timbangan bayi
         Menggunakan timbangan injak pada anak
b.      Pengukuran panjang badan (PB)/ tinggi badan (TB). Untuk pengukuran panjang badan atautinggi badan, petugasharus memiliki keterampilan mengukur panjang badan dengan posisiberbaring sertamengukur tinggibadan dengan posisi berdiri.
c.       Penggunaan table BB/TB (Direktorat Gizi Masyarakat, 2002).
         Ukur TB dan BB
         Lihatkolompanjang/ tinggibadan anak yang sesuai dengan hasil pengukuran.
         Pilihkolom berat badan untuk laki-laki (kiri) atau perempuan (kanan) sesuai jenis kelamin anak. Tentukan angkah berat badan yang terdekat dengan berat badan anak.
         Dari angkaBB tersebut, lihatbagian ataskolom untuk mengetahui angka standar deviasi (SD).

2.      pengukuranLingkar kepala anak.
Tujuan pengukuran lingkarkepala adalah untuk mengetahui lingkarkepala anak apakah berada dalam batas normal atau diluar batas normal. Jadwal pengukuran Lingkar kepala disesuaikan dengan usia anak. Untuk anak berusia 0-11 bulan pengukuran dilakukan setiap 3 bulan, dan untuk anka berusia12-72 bulan pengukuran dilakukan setiap 6 bulan.

a.       Cara mengukurlingkar kepala
         Lingkarkan pengukuran kepala melewatidahi, menutupi alis mata, di atas kedua telinga, dan begian belakang kepala yang menonjol, lalu tarik agak kencang.
         Baca angka pada pertemuan dengan angka 0
         Tanyakan tanggal lahir bayi/ ana, hitungusiabayi/ anak
         Hasil pengukuran dihitung pada grafiklingkar kepalamenurut umur dan jenis kelamin anak
         Buat garis yang menghubungkan antara pengukuran lalu dengan sekarang
b.      Interpretasi.
         Jika ukuran LK di dalam jalur hijau, maka LK anak anak dikatakan normal
         Jika ukuran LK di luar jalur hijau, maka LK anak dikatakan tidak normal ( makrosefal diatas jalur hijau dan mikrosefal di bawah jalur hijau). Segera rujuk ke RS jika menemui anak dengan LK di luar jalur hijau.

  Denver Development Screening Test II (DDST)
Denver development screening test II (DDST) di publikasikan     pertama kali pada tahun 1967 untuk membantu tenaga kesehatan mendeteksi masalah perkembangan potensial pada anak-anak di bawah usia 6 tahun. DDST telah di gunakan secara luas sejak dipublikasikan. Selanjutnya DDST diadaptasi untuk digunakan dan distandarisasi pada lebih dari 12 negara. DDST ini digunakan untuk keperluan skrining lebih dari 50 juta anak di seluruh dunia. DDST selanjutnya direvisi menjadi DDST II oleh William K. Frankenburg dan Josiah B. Dodds.
DDST II atau Denver II bukan tes intelegensia quotient (IQ) dan bukan peramal kemampuan adaptif atau interlegtual perkembangan) anak di masa mendatang. Denver II tidak dibuat untuk menghasilkan diagnosis seperti ketidakmampuan dan kesukaran belajar, gangguan bahasa atau gangguan emosional.Denver II tidak untuk mensubtitusi evaluasi diagnostic atau pemeriksaan fisik, namun lebih untuk membandingkan kemampuan pekembangan seorang anak dengan kemampuan anak lain yang seumur.
Denver II dapat digunakan untuk menilai tingkat perkembangan anak sesuai dengan umur-umurnya, anak-anak yang sehat berumur 0-6 tahun, anak-anak tanpa gejala kemungkinan ada kelainan perkembangan.

19
Denver II juga dapat digunakan untuk memastikan anak dengan persangkaan ada kelainan perkembangan dan melakukan monitor anak-anak dalam resiko terhadap perkembangan.
Denver II terdiri dari 125 item yang disusun dalam formulir menjadi empat sektor untuk menjaring fungsi-fungsi sector personal social, motorik halus-adaptif, bahasa dan motorik kasar.sektor personal meliputi kemampuan penyusuaian diri di masyarakat dan kebutuhan pribadi. Sector motorik halus –adaptif, terdiri atas kemampuan mendengar, mengerti, dan menggunakan bahasa. Sector motorik kasar, terdiri dari duduk, jalan dan gerakan gerakan umum otot kasar.
Cara melakukan pemeriksaan Denver II, antara lain dilakukan secara kontinyu, anak didampingi ibu atau pengasuh, anak dan ibu dalam keadaan santai, satu formulir digunakan beberapa kali pada satu klien. Posisi anak pada saat pemeriksaan, adalah bayi baringkan di atas tempat tidur, sedangkan anak duduk di kursi, lengan di atas meja.
Prinsip pemeriksaan Denver II, yakni dilakukan secara bertahap dan berkelanjutan, dimulai dari tahap perkembangan yang telah dicapai anak. Penggunaan alat bantu stimulasi adalah yang sederhana, suasana nyaman, bervariasi, memperhatikan gerakan spontan anak, dilakukan dengan wajar dan tanpa paksaan, tidak menghukum, memberikan pujian/ reinforcement bila anak dapat melakukan pemeriksaan. Sebelum uji coba semua alat saja sesuai tugas pada item tersebut, sehingga konsentrasi anak tidak terpecah.

  Pelaksanaan pemeriksaan
Material alat tes dalam pemeriksaan Denver II harus sesuai standart yang telah di tentukan. Material alat-alat tersebut, adalah lembar formulir DDST II, benang sulaman merah, kismis/ manic-manik, kerincingan dengan pegangan,kubus kayu berwarna merah, kuning, hijau dengan ukuran dimensi 1 inci 10 buah, lonceng kecil. Bola tennis, boneka plastic kecil dengan botol susu, cangkir plastic kecil dengan pengangan pensil merah, kertas kosong, botol kaca bening dengan tutup berdiameter ± 2 cm dan dapat dibuka. Apabila ada, perlu juga disediakan meja dan kursi tiga buah, ruangan yang cukup luas untuk melakukan tes sector motorik kasar, serta meja khusus denagan kasur/ selimut sebagai tempat pemeriksaan bayi kecil.

Cara pengukuran/ pemeriksaan Denver II, antara lain sebagai berikut.
1. Menentukan umur anak pada saat pemeriksaan.
2. Menarik garis pada lembar DDST II sesuai dengan umur yang telah di tentukan.
3. Melakukan pengukuran pada anak pada item-item dalam empat sector dan memberikan     scoring pada setiap item yang menilai.
4. Melakukan interpretasi hasil tes keseluruhan.

G. Masalah
1.      Gangguan bicara dan bahasa. Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan anak.  Kurangnya stimulasi akan dapat menyebabkan gangguan berbicara dan berbahasa bahkan gangguan ini dapat menetap.
2.      Cerebral palsy. Merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif, yang disebabkan oleh kerusakan pada sel-sel motorik pada susunan saraf pusat yang sedang tumbuh/belum selesai pertumbuhannya.
3.      Sindrom Down. Anak dengan sindrom down adalah individu yang dapat dikenal dari fenotipnya dan mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang menjadi akibat adanya jumlah kromosom 21 yang lebih. Beberapa faktor seperti kelainan jantung kongenital, hipotonia yang berat, masalah biologis atau lingkungan lainnya dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan motorik dan keterampilan untuk menolong diri sendiri.
4.      Perawakan pendek. Penyababnya dapat karena variasi normal, gangguan gizi, kelainan kromosom, penyakit sistemik atau karena kelainan endokrin.
5.      Gangguan autisme. Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang gejalanya muncul sebelum anak berumur 3 tahun. Pervasif berarti meliputi seluruh aspek perkembangan sehingga gangguan tersebut sangat luas dan berat, yang mempengaruhi anak secara mendalam. Gangguan perkembangan yang ditemukan pada autisme mencakup bidang interaksi sosial, komunikasi dan perilaku.
6.      Retardasi mental. Merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensia yang rendah ( IQ<70) yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
1). Perkembangan menimbulkan perubahan.
2). Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya.
3). Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.
4). Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.
5). Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
6). Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
-          Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
-          Pola perkembangan dapat diramalkan.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak
ü  Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
ü  Faktor luar (eksternal).
Aspek-aspek Perkembangan yang Dipantau
1). Gerak kasar atau motorik kasar
2). Gerak halus atau motorik halus
3). Kemampuan bicara dan bahasa
4). Sosialisasi dan kemandirian

Periode Tumbuh Kembang bayi:
-          Masa prenatal
-          Masa neonatal

B.     Saran

Kita sebagai tenaga kesehatan harus lebih meningkatkan pengetahuan dan memahami tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi. Hal ini sangat penting dalam memberikan asuhan kepada klien. 



Referensi :
1.              Depkes RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI. Jakarta. 192 : 6 - 18
2.     Markum.  A.H. dkk. Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta. 1991 : 9 -21.
3.     Mirriamstoppard. Complete Baby and Child Care. 1997.
4.     Soetjiningsih. Tumbuh Kembang Anak. EGC. Jakarta. 1998 : 1 – 63.
5.     Behrman. Kliegman. Arvin. Ilmu Kesehatan Anak  ( Nelson Textbook of Pediatrics ).     EGC. Jakarta. 2000 : 37 – 45.
6.     Dhamayanti. Meita. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Meningkatkan Emotional Spiritual Quotient (ESQ). FK Unpad Subbagian Tumbuh Kembang – Pediatri Sosial Bagian Ilmu Kesehatan Anak Perjan RSHS Bandung. Bandung. 2005.