MAKALAH ILMU KESEHATAN ANAK (IKA)
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BAYI DAN ANAK BALITA SERTA
PEMANTAUANNYA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat dan
karunia-Nya yang dilimpahkan kepada penyusun sehingga penyusun dapat
menyelasaikan penyusunan makalah ini dengana tepat waktu.
Makalah
ini disusun sebagai penugasan dari mata kuliah Keperawatan Komunitas. Makalah
ini berisikan tentang bagaimana kriteria perumahan yang memenuhi persyaratan
perumahan sehat, yang mendapatkan sanitasi yang cukup dan bebas dari anak.
Kami megucapkan terima kasih kepada pihak yang telah banyak
membantu baik materil maupun moril, dan mendukung penyusun untuk dapat
menyelasaikan proses penyususnan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karenanya kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun untuk kesempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca umumnya, dan bagi penyusun
khususnya. Terima kasih.
Karawang,
Sebtember 2012 "Gusri Wahyudi
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan
berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang
membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan
ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya.
Tumbuh-Kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan
berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Karena pentingnya
pengetahuan tentang pertumbuhan dan perkembangan anak, maka dari itu saya
mengambil judul makalah “ Pertumbuhan dan Perkembangan bayi dan balita”.
Tebing Tinggi , November 2012
Penulis
Daftar Isi
Kata
pengantar …………………………………………………………………………
Daftar
isi ……………………………………………………………………………......
BAB
1
Pendahuluan…………………………………………………………………………....
BAB
2
Pembahasan ……………………………………………………………………
A. Pengertian
Pertumbuhan dan Perkembangan …………………………………..
B.
Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak ……………………………………………..
C. Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak ……….
D. Prinsip-Prinsip
Tumbuh Kembang Anak……………………………………….
E. Periode
Tumbuh Kembang Anak ………………………………………………
F. Cara Menilai Tumbuh Kembang Anak
…………………………………………
G. Masalah …………………………………………………………………………
BAB III
Penutup
…………………………………………………………………………
Referensi.
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah
Seorang anak bukan merupakan orang dewasa dalam bentuk
kecil, karena ia mempunyai sifat berlainan dari orang dewasa. Ia harus tumbuh
dan berkembang sampai dewasa agar dapat berguna bagi masyarakat. Walaupun
pertumbuhan dan perkembangan berjalan menurut norma-norma tertentu, seorang
anak dalam banyak hal bergantung kepada orang dewasa, misalnya mengenai makan,
perawatan, bimbingan, perasaan aman, pencegahan penyakit dan sebagainya. Oleh
karena itu semua orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti
persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang, misalnya keperluan dan
lingkunagan anak pada waktu tertentu agar anak dapat tumbuh dan berkembang
sebaik-baiknya. Bila lingkungan akibat sesuatu hal menjadi buruk, maka keadaan
tersebut hendaknya segera diubah sedemikian rupa sehingga pertumbuhan dan
perkembangan anak dapat berjalan dengan sebaik-baiknya. Sebuah organ yang
tumbuh berarti organ itu akan menjadi besar, karena sel-sel dan jaringan
diantara sel bertambah banyak. Selama pembiakan, sel berkembang menjadi sebuah
alat (organ) dengan fungsi tertentu. Pada permulaannya, organ ini masih
sederhana dan fungsinya belum sempurna. Lambat laun organ tersebut dengan
fungsinya akan tumbuh dan berkembang menjadi organ yang matang, seperti yang
diperlukan orang dewasa. Dengan demikian pertumbuhan, perkembangan dan
kematangan tidak dapat dipisahkan satu dari yang lain. Untuk perkembangan yang
normal diperlukan pertumbuhan yang selalu bersamaan dengan kematangan fungsi.
Untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang optimum diperlukan berbagai faktor
misalnya makanan harus disesuaikan dengan keperluan anak yang sedang tumbuh.
Penyakit infeksi akut maupun kronis menghambat pertumbuhan dan perkembangan
anak, sehingga pencegahan penyakit menular merupakan hal yang penting, di
samping diperlukan bimbingan, pembinaan, perasaan aman dan kasih sayang dari
ayah dan ibu yang hidup rukun, bahagia dan sejahtera dalam lingkungan yang
sehat. Sebelum bayi lahir terdapat pertumbuhan dan perkembangan yang cepat
sekali, yaitu dari seorang makhluk yang terdiri hanya dari satu sel sampai
terjadi seorang bayi yang setelah dilahirkan dapat hidup sendiri terpisah dari
ibunya. Periode penting dalam tumbuh kembang
iii
anak
adalah masa balita. Karena pada masa ini
pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan
anak selanjutnya. Pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas,
kesadaran sosial, kesadaran emosional dan inteligensia berjalan sangat cepat.
Perkembangan psiko-sosial sangat dipengaruhi lingkungan dan interaksi antara
anak dengan orang tuanya. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi sosial
diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangan.
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari proses pematangan
fungsi psikis dan fisik pada diri anak, yang di tunjang oleh faktor lingkungan
dan proses belajar dalam peredaran waktu tertentu menuju kedewasaan dari
lingkungan yang banyak berpengaruh dalam kehidupan anak menuju dewasa.
Perkembangan menandai maturitas dari organ-organ dan sistem-sistem, perolehan
ketrampilan, kemampuan yang lebihsiap untuk beradaptasi terhadap stress dan
kemampuan untuk memikul tanggung jawab maksimal dan memperoleh kebebasan dalam
mengekspresikan kreativitas.
Ciri khas dari anak ialah ia selalu berubah baik secara jasmaniah maupun secara fungsionil. Tahap pertumbuhan anak :
Ciri khas dari anak ialah ia selalu berubah baik secara jasmaniah maupun secara fungsionil. Tahap pertumbuhan anak :
§
Pertumbuhan yang cepat sekali dalam tahun pertama, yang kemudian mengurang
secara berangsur-angsur sampai umur 3-4 tahun.
§Pertumbuhan yang berjalan lamban dan
teratur sampai masa akil balik
§Pertumbuhan cepat pada masa akil
balik (12-16 tahun).
§ Pertumbuhan kecepatannya mengurang
berangsur-angsur sampai suatu waktu
(kira-kira umur 18 tahun) berhenti
- Rumusan masalah
a. Apa pengertian pertumbuhan dan perkembangan?
b. Apa ciri-ciri dan prinsip-prinsip tumbuh kembang
anak?
c. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas
tumbuh kembang anak?
d. Apa saja aspek-aspek perkembangan yang dipantau?
e. Bagaimana periode tumbuh kembang anak?
iv
C. Tujuan
§ Tujuan Umum
Makalah ini bertujuan untuk memberi informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia pra sekolah. Dari mulai tumbuh kembang seperti pada usia balita karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan yang menentukkan perkembangan anak selanjutnya, pada massa ini pula kita dapat mengetahui perkembangan berbahasa, kreativitas, kesadarn social, maupun kesadaran emosional.
§ Tujuan Khusus
Tujuan dibuatnya makalah ini agar mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
1 Definisi pertumbuhan dan perkembang anak usia pra sekolah
2 Menjelaskan ciri-ciri tumbuh kembang
3 Menjelaskan prinsip tumbuh kembang
4 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak usia pra sekolah
5 Menjelaskan tahap pertumbuhan dan perkembangan.
6 Menjelaskan perkembangan
Makalah ini bertujuan untuk memberi informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan anak usia pra sekolah. Dari mulai tumbuh kembang seperti pada usia balita karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan yang menentukkan perkembangan anak selanjutnya, pada massa ini pula kita dapat mengetahui perkembangan berbahasa, kreativitas, kesadarn social, maupun kesadaran emosional.
§ Tujuan Khusus
Tujuan dibuatnya makalah ini agar mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
1 Definisi pertumbuhan dan perkembang anak usia pra sekolah
2 Menjelaskan ciri-ciri tumbuh kembang
3 Menjelaskan prinsip tumbuh kembang
4 Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak usia pra sekolah
5 Menjelaskan tahap pertumbuhan dan perkembangan.
6 Menjelaskan perkembangan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pertumbuhan dan Perkembangan
Anak memiliki suatu ciri yang khas yaitu selalu tumbuh dan
berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja. Hal ini yang
membedakan anak dengan dewasa. Anak bukan dewasa kecil. Anak menunjukkan
ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan yang sesuai dengan usianya.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan
berat.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa
serta sosialisasi dan kemandirian.
Pertumbuhan terjadi secara simultan dengan perkembangan.
Berbeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan
susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya perkembangan
sistem neuromuskuler, kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi. Kesemua fungsi
tersebut berperan penting dalam kehidupan manusia yang utuh.
B. Ciri-ciri
Tumbuh Kembang Anak
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang
saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
1).
Perkembangan menimbulkan perubahan.
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap
pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan
intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan serabut
saraf.
2).
Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan
selanjutnya.
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan
sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan
bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri
jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri
anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena
akan menentukan perkembangan selanjutnya.
3).
Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.
Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan
yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi
organ dan perkembangan pada masing-masing anak.
4).
Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun
demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan
lain-lain. Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya
serta bertambah kepandaiannya.
5).
Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum
yang tetap, yaitu:
a.
Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian menuju ke arah
kaudal/anggota tubuh (pola sefalokaudal).
b.
Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak kasar) lalu
berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak
halus (pola proksimodistal).
6).
Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur
dan berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak
terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak,
anak mampu berdiri sebelum berjalan dan sebagainya.
Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip
yang saling berkaitan. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
a. Perkembangan
merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan
sendirinya, sesuai dengan potensi yang ada pada individu.
Belajar merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan
usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang
diwariskan dan potensi yang dimiliki anak.
b. Pola perkembangan dapat
diramalkan.
Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan
demikian perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung
dari tahapan umum ke tahapan spesifik, dan terjadi berkesinambungan.
C. Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak
Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan
normal yang merupakan hasil interaksi banyak faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:
a) Faktor dalam (internal)
yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
· Ras/etnik
atau bangsa.
Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak
memiliki faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.
· Keluarga.
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh
tinggi, pendek, gemuk atau kurus.
· Umur.
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal,
tahun pertama kehidupan dan masa remaja.
· Jenis
kelamin.
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat
daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak
laki-laki akan lebih cepat.
· Genetik.
Genetik (heredokonstitusional) adalah bawaan anak yaitu
potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang
berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
· Kelainan
kromosom.
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan
pertumbuhan seperti pada sindroma Down dan sindroma Turner.
b) Faktor luar (eksternal)
v Faktor Prenatal
a.
Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan
akan mempengaruhi pertumbuhan janin.
b.
Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan
kongenital seperti club foot.
c.
Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin, Thalidomid dapat
menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.
d.
Endokrin
Diabetes melitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali,
hiperplasia adrenal.
e.
Radiasi
Paparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan
kelainan pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan
deformitas anggota gerak, kelainan kongential mata, kelainan jantung.
f.
Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH
(Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks) dapat menyebabkan
kelainan pada janin: katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental dan
kelainan jantung kongenital.
g.
Kelainan imunologi
Eritobaltosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan
darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibodi terhadap sel darah
merah janin, kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah janin dan
akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia
dan Kern icterus yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.
h.
Anoksia embrio
Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta
menyebabkan pertumbuhan terganggu.
i.
Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah atau
kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain.
v Faktor Persalinan
Komplikasi
persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan
kerusakan jaringan otak.
v Faktor Pascasalin
1. Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang
adekuat.
2. Penyakit kronis/ kelainan
kongenital
Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan mengakibatkan
retardasi pertumbuhan jasmani.
3. Lingkungan fisis dan kimia.
Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak tersebut
hidup yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak (provider). Sanitasi
lingkungan yang kurang baik, kurangnya
sinar
matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri, rokok,
dll) mempunyai dampak yang negatif terhadap pertumbuhan anak.
4. Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak yang
tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa tertekan, akan
mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
5. Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan
menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
6. Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan,
kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan menghambat pertumbuhan
anak.
7. Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat
mempengaruhi tumbuh kembang anak.
8. Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan/stimulasi khususnya dalam
keluarga, misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu
dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
9. Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat
pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan
saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan.
D.Prinsip-prinsip Pertumbuhan dan Perkembangan
Untuk memahami anak usia dini lebih mendalam, orang tua, guru maupun pemerhati perlu mempunyai gambaran yang tepat mengenai prinsip-prinsip dan pola perkembangan anak usia dini dan kebutuhan –kebutuhan seperti kebutuhan jasmani, kebutuhan sosial , kebutuhan psikologi ini merupakan kebutuhan dasar dalam perkembangan anak usia dini. Jika kebutuhan-kebutuhan ini tidak terpenuhi secara memadai akan sangat mempengaruhi keutuhan perkembangan diri anak dimasa remaja dan dewasa. Orang tua, guru dan para pemerhati pendidikan juga harus memahaminya untuk mengetahui dengan mudah kebutuhan –kebutuhan yang diperlukan anak usia dini, pengetahuan tersebut sangat penting sehingga orang tua dan guru tidak mengharapakan sesuatu yang berlebihan kepada anak. Prinsip-prinsip perkembangan adalah pola-pola umum dalam suatu proses perubahan alamiah yang teratur, universal dan berkesinambungan, yang dimaksud dengan perubahan yang teratur adalah pertumbuhan pada manusia yang berjalan normal mengikuti tata urutan yang saling berkaitan. Prinsip dasar pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut :
1. perkembangan merupakan hal yang
teratur dan mengikuti rangkaian tertentu.
2. perkembangan merupakan sesuatu yang terarah dan berlangsung terus dalan cara sebagai berikut :
2. perkembangan merupakan sesuatu yang terarah dan berlangsung terus dalan cara sebagai berikut :
a. cephalocaudal, pertumbuhan
berlangsung dari kepala ke arah bawah dari bagian tubuh.
b. Proximosdital, perkembangan berlangsung terus dari daerah pusat (proksimal) tubuh ke arah luar.
b. Proximosdital, perkembangan berlangsung terus dari daerah pusat (proksimal) tubuh ke arah luar.
c. Differantiation, ketika
perkembangan berlangsung terus dari hal yang mudah ke arah yang lebih kompleks.
3. perkembangan merupakan hal yang
komplek. Dapat diprediksi, terjadi dengan pola yang konsisten dan kronologis.
4. perkembangan merupakan hal yang
unik untuk individu dan untuk potensi genetik, dan setiap individu cenderung
untuk mencari potensi maksimum perkembangan.
7
5. perkembangan terjadi melalui
konflik dan adptasi, dan aspek yang berbeda berkembang pada waktu yang berbeda,
menciptakan periode dari keseimbangan dan ketidakseimbangan.
6. perkembangan meliputi tantangan bagi individu dalam bentuk tugas yang pasti sesuai umur kemampuan.
6. perkembangan meliputi tantangan bagi individu dalam bentuk tugas yang pasti sesuai umur kemampuan.
7. tugas perkembangan membutuhkan praktik dan tenaga, fokus
perkembangan ini berbeda sesuai dengan setiap tahap perkembangan dan tugas yang
dicapai.
E. Periode
Tumbuh Kembang Anak
Tumbuh-Kembang anak berlangsung secara teratur, saling
berkaitan dan berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa.
Tumbuh kembang anak terbagi dalam beberapa periode. Berdasarkan beberapa
kepustakaan, maka periode tumbuh kembang anak adalah sebagai berikut:
1)
Masa prenatal atau masa intra uterin (masa janin dalam kandungan).
Masa
ini dibagi menjadi 3 periode, yaitu :
Ø
Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi sampai umur kehamilan 2 minggu.
Ø
Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu sampai 8/12 minggu.
Ovum
yang telah dibuahi dengan cepat akan menjadi suatu organisme, terjadi
diferensiasi yang berlangsung dengan cepat, terbentuk sistem organ dalam tubuh.
Ø
Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu sampai akhir kehamilan.
Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu:
a.
Masa
fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu sampai trimester ke-2 kehidupan
intra uterin. Pada masa ini terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad
manusia sempurna. Alat tubuh telah terbentuk serta mulai berfungsi.
b.
Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan. Pada masa ini pertumbuhan
berlangsung
pesat disertai perkembangan fungsi-fungsi. Terjadi transfer Imunoglobin G (Ig G) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi asam lemak esensial seri Omega 3 (Docosa Hexanic Acid) dan Omega 6 (Arachidonic Acid) pada otak dan retina.
pesat disertai perkembangan fungsi-fungsi. Terjadi transfer Imunoglobin G (Ig G) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi asam lemak esensial seri Omega 3 (Docosa Hexanic Acid) dan Omega 6 (Arachidonic Acid) pada otak dan retina.
Periode yang paling penting dalam masa prenatal adalah
trimester pertama kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan otak janin sangat
peka terhadap pengaruh lingkungan janin. Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi,
merokok dan asap rokok, minuman beralkohol, obat-obat, bahan-bahan toksik, pola
asuh, depresi berat, faktor psikologis seperti kekerasan terhadap ibu hamil,
dapat menimbulkan pengaruh buruk bagi pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada
setiap ibu hamil, dianjurkan untuk selalu memperhatikan gerakan janin setelah
kehamilan 5 bulan. Agar janin dalam kandungan tumbuh dan berkembang menjadi
anak sehat, maka selama masa intra uterin, seorang ibu diharapkan:
-
Menjaga kesehatannya dengan baik.
-
Selalu berada dalam lingkungan yang menyenangkan.
-
Mendapat nutrisi yang sehat untuk janin yang dikandungnya.
-
Memeriksa kesehatannya secara teratur ke sarana kesehatan.
- Memberi
stimulasi dini terhadap janin.
-
Tidak mengalami kekurangan kasih sayang dari suami dan keluarganya.
-
Menghindari stres baik fisik maupun psikis.
-
Tidak bekerja berat yang dapat membahayakan kondisi kehamilannya.
2) Masa neonatal, umur 0
sampai 28 hari.
Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan
terjadi perubahan sirkulasi darah, serta mulainya berfungsi organ-organ.
Masa
neonatal dibagi menjadi 2 periode:
a. Masa neonatal dini,
umur 0 - 7 hari.
b. Masa neonatal lanjut, umur
8 - 28 hari.
Hal
yang paling penting agar bayi lahir tumbuh dan berkembang menjadi anak sehat
adalah:
· Bayi lahir
ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih, di sarana kesehatan yang memadai.
· Untuk mengantisipasi
risiko buruk pada bayi saat dilahirkan, jangan terlambat pergi ke sarana
kesehatan bila dirasakan sudah saatnya untuk melahirkan.
· Saat
melahirkan sebaiknya didampingi oleh keluarga yang dapat menenangkan perasaan
ibu.
· Sambutlah
kelahiran anak dengan perasaan penuh suka cita dan penuh rasa syukur.
Lingkungan yang seperti ini sangat membantu jiwa ibu dan bayi yang
dilahirkannya.
· Berikan
ASI sesegera mungkin. Perhatikan refleks menghisap diperhatikan oleh karena berhubungan
dengan masalah pemberian ASI.
3) Masa post (pasca) neonatal,
umur 29 hari sampai 11 bulan.
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses
pematangan berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem
saraf. Seorang bayi sangat bergantung pada orang tua dan keluarga sebagai unit
pertama yang dikenalnya. Beruntunglah bayi yang mempunyai orang tua yang hidup
rukun, bahagia dan memberikan yang terbaik untuk anak.
Pada masa ini, kebutuhan akan pemeliharaan kesehatan bayi,
mendapat ASI eksklusif selama 6 bulan penuh, diperkenalkan kepada makanan
pendamping ASI sesuai umurnya, diberikan imunisasi sesuai jadwal, mendapat pola
asuh yang sesuai.
Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak
terjalin, sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat
besar. Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan). Pada masa
ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam
perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi ekskresi.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa
balita. Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi
dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Setelah lahir terutama pada 3
tahun pertama kehidupan, pertumbuhan dan perkembangan sel-sel otak masih
berlangsung dan terjadi pertumbuhan serabut serabut syaraf dan
cabang-cabangnya, sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks.
Jumlah dan pengaturan hubungan-hubungan antar sel syaraf ini akan sangat
mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar berjalan,
mengenal huruf, hingga bersosialisasi.
Pada masa balita, perkembangan kemampuan bicara dan bahasa,
kreativitas, kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat
dan merupakan landasan perkembangan berikutnya. Perkembangan moral serta
dasar-dasar kepribadian anak juga dibentuk pada masa ini, sehingga setiap
kelainan/penyimpangan sekecil apapun apabila tidak dideteksi apalagi tidak
ditangani dengan baik, akan mengurangi kualitas sumber daya manusia dikemudian
hari.
Ø Pertumbuhan
usia 1 - 6 Bulan
a.
Berat badan rata-rata naik 140-200 gram/minggu
b.
Panjang badan rata-rata bertambah 2.5 cm/bulan
c.
Lingkar kepala rata-rata bertambah 1.5 cm/bulan
Ø Pertumbuhan
usia 6 - 12 Bulan
a.
Pada usia 12 bulan berat badan mencapai 3 kali berat badan lahir dan rata-rata
pertambahan adalah 90 - 150 gram/minggu
b.
Pada usia 12 bulan panjang badan rata-rata bertambah 25 - 30 cm. Pada usia bayi
ini sebagian besar peningkatan panjang badan terjadi pada batang tubuh/badan
dari pada kaki.
c. Lingkar kepala
rata-rata bertambah 0.5 cm/bulan. Pada usia 12 bulan lingkar kepala akan
mencapai 46 - 47 cm.
d.
Fontanel anterior (ubun-ubun depan) menjadi agak lebar pada usia 6 bulan dan
akan menutup pada usia 12 - 18 bulan. Fontanel posterior (ubun-ubun belakang)
menutup pada usia 6 - 8 minggu).
e.
Pertumbuhan gigi susu pertamakali terjadi pada usia 6 - 8 bulan dengan diawali
keluarnya gigi seri tengah bawah. Umumnya ketika berisia 12 bulan anak memiliki
6 - 8 gigi.
Ø Perkembangan
usia lahir - 3 Bulan
a.
Rasa lapar dan keinginan untuk makan ditunjukkan dengan menangis, bila telah
terpenuhi bayi akan tidur
b.
Belajar mengangkat kepala
c.
Belajar mengikuti objek dengan matanya
d.
Melihat kemuka seseorang dan tersenyum
e.
Bereaksi terhadap suara/bunyi
f.
Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak
g.
Menahan barang yang dipegangnya
h.
Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh
Ø Perkembangan
usia 3 - 6 Bulan
a.
Dapat mendekatkan bibir pada cangkir / tempat minum
b.
Enzim pencernaan akan lengkap pada usia 4 - 5 bulan. Kenalkan pada makanan
tambahan pada usia 6 bulan. Pemberian makanan tambahan terlalu dini
dikhawatirkan akan menimbulkan alergi.
c.
Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan bertopang tangan
d.
Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar jangkauannya
e.
Menaruh benda-benda pada mulutnya
f.
Berusaha memperluas lapangan pandangan
g.
Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain
h.
Mulai berusaha mencari benda yang hilang
Ø Perkembangan
usia 6 - 9 Bulan
a.
Dapat duduk tanpa dibantu
b.
Dapat tengkurap dan berbalik sendiri
c.
Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang
d.
Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain
e. Memegang benda kecil
dengan ibu jari dan jari telunjuk
f. Bergembira dengan
melempar benda-benda
g. Mengeluarkan kata-kata
tanpa arti
h. Mengenal muka anggota
keluarga dan takut kepada orang asing atau orang lain
i. Mulai
berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-sembunyian
j. Mulai merasa
takut tidur dan takut ditinggal sendiri dalam gelap
Ø Perkembangan
usia 9-12 Bulan
a. Dapat berdiri sendiri
tanpa dibantu
b. Dapat berjalan dengan
dituntun
c. Menirukan suara
d. Mengulang bunyi yang
didengarnya
e. Belajar menyatakan
satu atau dua kata
f. Mengerti perintah
sederhana atau larangan
g. Memperlihatkan minat yang
besar dalam meng -eksplorasi sekitarnya, ingin melihat semuanya, menyentuh apa
saja dan memasukkan benda ke dalam mulutnya
h. Berpartisipasi dalam
permaian
TAHAP PERKEMBANGAN BAYI DAN BALITA
AGE
|
GERAKAN KASAR
|
GERAKAN HALUS
|
PENDENGARAN
&BERBICARA
|
SOSIAL &KEMANDIRIAN
|
1 bln
|
Tangan&kaki bergerak aktf
|
Kepala menoleh kesamping
kanan-kiri
|
Bereaksi thd bunyi;Mengeluarkan
suara bukan menangis
|
Menatap wajah ibuBereaksi thd
bunyi dan cahayaMengikuti gerakan mainan 45°
|
2 bln
|
Kepala tegak ktk didudukkan
|
Mengoceh ooo – ooo (dg huruf hidup
a, e, o)
|
Tersenyum spontan;Menatap
benda-benda kecil berwarna-warni;Mata mengikuti objek 180°;
Bereaksi
thd bunyi bel dg menghentikan aktivitas
|
|
3 bln
|
Mengangkat kepala 45° ketika
tengkurap
|
Menangkap dan memegang mainan
kerincingan
|
Tertawa/berteriak memekik
|
Memandang tangannya;Mengamati
mainan yg ada di tangannya
|
4 bln
|
Bila ditengkurapkan, dada diangkat
dg bantuan tangan.;Bila diangkat 45° bayi akan mengangkat kepala dan menekuk
kaki;Tengkurap terlentang sendiri
|
Mengucap suara seperti membuat
gelembung (w);Mengucap suara seperti menutup bibir (m, b)
|
Tertawa dan menjerit krn gembira
wkt diajak bermain/bercanda
|
|
5 bln
|
Mencari benda-benda yg hilang
|
Meraih, menggapai.;Memasukkan
benda yang dipegang ke mulutnya
|
Menoleh ke suara;mengucap
kata-kata dg irama da da da, mam mam mam
|
Meraih mainan;Menolehkan kepala
mencari bunyi kertas yg gemerisik
|
AGE
|
GERAKAN KASAR
|
GERAKAN HALUS
|
PENDENGARAN
&BERBICARA
|
SOSIAL &KEMANDIRIAN
|
6 bln
|
Ditarik duduk/didudukkan dg
menarik kedua tangannya;Kepala tidak terkulai ke belakang;Duduk tanpa
pegangan
|
Berceloteh dg meningkatkan
beberapa suku kata dan nada berubah-ubah e, pa, da deu, ge ge, da da, mam
mam, dsb
|
Memasukkan biscuit ke
mulut;Bergembira dg melempar benda-bendaMemandang dan mengikuti mainan yg
jatuh
|
|
7 bln
|
Mengambil dg tangan kanan &
kiri;Memindahkan mainan dari satu tangan ke tangan yg lain
|
Berceloteh dg meningkatkan
beberapa suku kata dan nada berubah-ubah e pa, da deu, ge ge, da da, mam mam,
dsbDapat berbisik
|
Mengubah posisi duduk untuk
mencapai mainan yg masih dlm jangkauan
|
|
8 bln
|
Setelah didudukkan, duduk terus dg
topangan kedua tangannya;Berdiri berpegangan
|
Bermain cilukba
|
||
9 bln
|
Berdiri dg berpegangan;Merangkak
dg siku dan lengan bawah menggeser ke depan
|
Makan biscuit sendiri;Meraih dan
mengambil mainan dr wadah yg terbuka;Mengimpit
|
Menggabungkan dua buah suku kata
ma-ma
|
Melambaikan tangan;Berusaha
memegang mainan yg jauh dr jangkauannya;Menahan mainan jika ditarik
|
10 bln
|
Duduk sendiri;Berjalan dg
berpegangan pd sesuatu merambat
|
Memukul mainan dg kedua
tangan,;Melempar mainan dg sengaja;Memegang benda dg ibu jari dan jari
telunjuk
|
Meniru kata dg tepat dan keras
|
Bertepuk tangan;Malu kpd org asing
pd permulaan;Mengenal muka-muka anggota keluarga
|
AGE
|
GERAKAN KASAR
|
GERAKAN HALUS
|
PENDENGARAN
&BERBICARA
|
SOSIAL &KEMANDIRIAN
|
11 bln
|
Berdiri sendiri sebentar2,
berjalan dg dituntun
|
Melempar mainan dg sengaja
|
Mengucapkan kata-kata dg arti yg
jelas mama, papa
|
Menunjuk dan meminta;Malu kpd org
asing pd permulaan;Mengenal muka-muka anggota keluarga
|
12 bln
|
Merangkak dg mantap;Berdiri tanpa
berpegangan;Berjalan sendiri (40%)
|
Memasukkan mainan ke cangkir
|
Mengucapkan kata-kata dg arti yg
jelas mama, papa
|
Bermain dg org lain;Menarik mainan
dg tali ke arah dirinya;Menjatuhkan piringan kecil ked lm wadah yg terbuka
|
15 bln
|
Berjalan
|
Mencoret-coret
|
Berbicara 2 kata
|
Minum dari gelas
|
1,5th
|
Lari, naik tangga
|
Menumpuk 2 kubus
|
Berbicara beberapa kata
|
Memakai sendok menyuapi boneka
|
2th
|
Menendang bola
|
Menumpuk 4 kubus
|
Menunjuk gambar
|
Menyikat gigi, melepas dan memakai
pakaian
|
2,5 th
|
Melompat
|
Menunjuk bagian tubuh
|
Mencuci dan mengeringkan tangan
|
|
3th
|
Menggambar grs tegak
|
Menyebutkan nama benda
|
Menyebut nama teman
|
|
3,5th
|
Berdiri 1 kaki 3 dtk
|
Menggambar lingkaran
|
Bercerita singkat menyebutkan penggunaan
benda
|
Memakai baju kaos
|
4th
|
Menggambar tanda tambah
|
Memakai baju tanpa dibantu
|
||
4,5th
|
Menggambar manusia (kepala,
tangan, kaki)
|
Bermain kartu, menyikat gigi tanpa
dibantu
|
||
5th
|
Berdiri 1 kaki 5 detik
|
Menghitung 5 kubus
|
Mengambil makanan sendiri
|
F. Cara Menilai Tumbuh Kembang Anak
Denver Development Screening Test (DDST)
Deteksi
tumbuh kembang anak adalah kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan secara
dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada balita dan anak prasekolah. Dengan
ditemukan penyimpangan atau masalah tumbuh kembang anak secara dini, maka
intervensi akan lebih mudah dilakukan. Tenaga kesehatan juga akan mempunyai
waktu dalam membuat rencana tindakan atau intervensi yang tepat. Terutama
ketika harus melibatkan ibu/ keluarga.
Ada tiga jenis deteksi dini tumbuh kembang, yakni sebagai
berikut.
1. Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, yaitu untuk mengetahui/
menemukan status gizi kurang/ buruk dan mikro/ makrosefali.
2. Deteksi dini
penyimpangan perkembangan, yaitu untuk mengetahui gangguan perkembangan, yaitu
untuk mengetahui gangguan perkembangan anak (keterlambatan daya lihat, dan
gangguan daya dengar.
3. Deteksi dini
penyimpangan mental emosional, yaitu untuk mengetahui adanya masalah mental
emosional, autism, dan gangguan pemusatan perhatian, serta hiperaktifitas.
Deteksi
Dini Penyimpangan Petumbuhan
Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam hal besar, jumlah ukuran,
atau dimensi, baik pada tingkat sel, organ, maupun individu.
Table 5.2 pelaksanaan dan alat yang digunakan pada deteksi dini penyimpangan
pertumbuhan
Tingkatan pelayanan
|
Pelaksanaan
|
Alat yang digunakan
|
Keluarga atau masyarakat
|
Orang tua
Kader kesehatan
Petugas TPA, guru TK
|
KMS
timbangan
|
Puskesmas
|
Dokter
Bidan
Perawat
Ahli Gizi
Petugas lainnya
|
Tabel BB/TB
Grafik linkar kepala
Timbangan
Alat ukur tinggi badan
Pita pengukurlingkar kepala
|
1.
Pengukuran
berat badan terhadap tinggi badan.
Tujuan
pengukuran BB/TB adalah untuk menentukan status gizi ana, apakah anak termaksud
normal, kurus, kurus ekali, atau gemuk. Jadwal pengukuran BB/TB disesuaikan
dengan jadwal deteksi dini tumbuh kembang balita.
a. Pengukuran berat
badan (BB)
Menggunakan timbangan bayi
Menggunakan timbangan injak pada anak
b. Pengukuran panjang badan
(PB)/ tinggi badan (TB). Untuk pengukuran panjang badan atautinggi badan,
petugasharus memiliki keterampilan mengukur panjang badan dengan
posisiberbaring sertamengukur tinggibadan dengan posisi berdiri.
c. Penggunaan table
BB/TB (Direktorat Gizi Masyarakat, 2002).
Ukur TB
dan BB
Lihatkolompanjang/ tinggibadan anak yang sesuai dengan hasil pengukuran.
Pilihkolom
berat badan untuk laki-laki (kiri) atau perempuan (kanan) sesuai jenis kelamin
anak. Tentukan angkah berat badan yang terdekat dengan berat badan anak.
Dari
angkaBB tersebut, lihatbagian ataskolom untuk mengetahui angka standar deviasi
(SD).
2. pengukuranLingkar kepala
anak.
Tujuan
pengukuran lingkarkepala adalah untuk mengetahui lingkarkepala anak apakah
berada dalam batas normal atau diluar batas normal. Jadwal pengukuran Lingkar
kepala disesuaikan dengan usia anak. Untuk anak berusia 0-11 bulan pengukuran
dilakukan setiap 3 bulan, dan untuk anka berusia12-72 bulan pengukuran dilakukan
setiap 6 bulan.
a. Cara mengukurlingkar
kepala
Lingkarkan
pengukuran kepala melewatidahi, menutupi alis mata, di atas kedua telinga, dan
begian belakang kepala yang menonjol, lalu tarik agak kencang.
Baca angka
pada pertemuan dengan angka 0
Tanyakan
tanggal lahir bayi/ ana, hitungusiabayi/ anak
Hasil
pengukuran dihitung pada grafiklingkar kepalamenurut umur dan jenis kelamin
anak
Buat garis
yang menghubungkan antara pengukuran lalu dengan sekarang
b. Interpretasi.
Jika
ukuran LK di dalam jalur hijau, maka LK anak anak dikatakan normal
Jika
ukuran LK di luar jalur hijau, maka LK anak dikatakan tidak normal ( makrosefal
diatas jalur hijau dan mikrosefal di bawah jalur hijau). Segera rujuk ke RS
jika menemui anak dengan LK di luar jalur hijau.
Denver Development Screening Test II (DDST)
Denver development screening test II (DDST) di
publikasikan pertama kali pada tahun 1967 untuk
membantu tenaga kesehatan mendeteksi masalah perkembangan potensial pada
anak-anak di bawah usia 6 tahun. DDST telah di gunakan secara luas sejak
dipublikasikan. Selanjutnya DDST diadaptasi untuk digunakan dan distandarisasi
pada lebih dari 12 negara. DDST ini digunakan untuk keperluan skrining lebih
dari 50 juta anak di seluruh dunia. DDST selanjutnya direvisi menjadi DDST II
oleh William K. Frankenburg dan Josiah B. Dodds.
DDST II atau Denver II bukan tes intelegensia quotient (IQ)
dan bukan peramal kemampuan adaptif atau interlegtual perkembangan) anak di
masa mendatang. Denver II tidak dibuat untuk menghasilkan diagnosis seperti
ketidakmampuan dan kesukaran belajar, gangguan bahasa atau gangguan
emosional.Denver II tidak untuk mensubtitusi evaluasi diagnostic atau
pemeriksaan fisik, namun lebih untuk membandingkan kemampuan pekembangan
seorang anak dengan kemampuan anak lain yang seumur.
Denver II dapat digunakan untuk menilai tingkat perkembangan
anak sesuai dengan umur-umurnya, anak-anak yang sehat berumur 0-6 tahun,
anak-anak tanpa gejala kemungkinan ada kelainan perkembangan.
19
Denver II juga dapat digunakan untuk memastikan anak dengan
persangkaan ada kelainan perkembangan dan melakukan monitor anak-anak dalam
resiko terhadap perkembangan.
Denver II terdiri dari 125 item yang disusun dalam formulir
menjadi empat sektor untuk menjaring fungsi-fungsi sector personal social,
motorik halus-adaptif, bahasa dan motorik kasar.sektor personal meliputi
kemampuan penyusuaian diri di masyarakat dan kebutuhan pribadi. Sector motorik
halus –adaptif, terdiri atas kemampuan mendengar, mengerti, dan menggunakan
bahasa. Sector motorik kasar, terdiri dari duduk, jalan dan gerakan gerakan
umum otot kasar.
Cara melakukan pemeriksaan Denver II, antara lain dilakukan
secara kontinyu, anak didampingi ibu atau pengasuh, anak dan ibu dalam keadaan
santai, satu formulir digunakan beberapa kali pada satu klien. Posisi anak pada
saat pemeriksaan, adalah bayi baringkan di atas tempat tidur, sedangkan anak
duduk di kursi, lengan di atas meja.
Prinsip pemeriksaan Denver II, yakni dilakukan secara
bertahap dan berkelanjutan, dimulai dari tahap perkembangan yang telah dicapai
anak. Penggunaan alat bantu stimulasi adalah yang sederhana, suasana nyaman,
bervariasi, memperhatikan gerakan spontan anak, dilakukan dengan wajar dan
tanpa paksaan, tidak menghukum, memberikan pujian/ reinforcement bila anak
dapat melakukan pemeriksaan. Sebelum uji coba semua alat saja sesuai tugas pada
item tersebut, sehingga konsentrasi anak tidak terpecah.
Pelaksanaan pemeriksaan
Material alat tes dalam pemeriksaan Denver II harus sesuai
standart yang telah di tentukan. Material alat-alat tersebut, adalah lembar
formulir DDST II, benang sulaman merah, kismis/ manic-manik, kerincingan dengan
pegangan,kubus kayu berwarna merah, kuning, hijau dengan ukuran dimensi 1 inci
10 buah, lonceng kecil. Bola tennis, boneka plastic kecil dengan botol susu,
cangkir plastic kecil dengan pengangan pensil merah, kertas kosong, botol kaca
bening dengan tutup berdiameter ± 2 cm dan dapat dibuka. Apabila ada, perlu
juga disediakan meja dan kursi tiga buah, ruangan yang cukup luas untuk
melakukan tes sector motorik kasar, serta meja khusus denagan kasur/ selimut
sebagai tempat pemeriksaan bayi kecil.
Cara pengukuran/ pemeriksaan Denver II, antara lain sebagai
berikut.
1.
Menentukan umur anak pada saat pemeriksaan.
2.
Menarik garis pada lembar DDST II sesuai dengan umur yang telah di
tentukan.
3. Melakukan pengukuran pada anak
pada item-item dalam empat sector dan memberikan scoring pada setiap item yang menilai.
4.
Melakukan interpretasi hasil tes keseluruhan.
G. Masalah
1. Gangguan bicara dan
bahasa. Kemampuan berbahasa merupakan indikator seluruh perkembangan
anak. Kurangnya stimulasi akan dapat menyebabkan gangguan berbicara dan
berbahasa bahkan gangguan ini dapat menetap.
2. Cerebral palsy.
Merupakan suatu kelainan gerakan dan postur tubuh yang tidak progresif, yang
disebabkan oleh kerusakan pada sel-sel motorik pada susunan saraf pusat yang
sedang tumbuh/belum selesai pertumbuhannya.
3. Sindrom Down. Anak
dengan sindrom down adalah individu yang dapat dikenal dari fenotipnya dan
mempunyai kecerdasan yang terbatas, yang menjadi akibat adanya jumlah kromosom
21 yang lebih. Beberapa faktor seperti kelainan jantung kongenital, hipotonia
yang berat, masalah biologis atau lingkungan lainnya dapat menyebabkan
keterlambatan perkembangan motorik dan keterampilan untuk menolong diri
sendiri.
4. Perawakan pendek.
Penyababnya dapat karena variasi normal, gangguan gizi, kelainan kromosom,
penyakit sistemik atau karena kelainan endokrin.
5. Gangguan autisme.
Merupakan gangguan perkembangan pervasif pada anak yang gejalanya muncul
sebelum anak berumur 3 tahun. Pervasif berarti meliputi seluruh aspek
perkembangan sehingga gangguan tersebut sangat luas dan berat, yang
mempengaruhi anak secara mendalam. Gangguan perkembangan yang ditemukan pada
autisme mencakup bidang interaksi sosial, komunikasi dan perilaku.
6. Retardasi mental.
Merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensia yang rendah ( IQ<70)
yang menyebabkan ketidakmampuan individu untuk belajar dan beradaptasi terhadap
tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
jaringan interselular, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh
sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan
berat.
Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh
yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa
serta sosialisasi dan kemandirian.
Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang
saling berkaitan. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut:
1).
Perkembangan menimbulkan perubahan.
2).
Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan
selanjutnya.
3).
Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.
4).
Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan.
5).
Perkembangan mempunyai pola yang tetap.
6).
Perkembangan memiliki tahap yang berurutan.
Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip
yang saling berkaitan. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
-
Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar.
- Pola
perkembangan dapat diramalkan.
Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang Anak
ü Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh
kembang anak.
ü Faktor luar (eksternal).
Aspek-aspek
Perkembangan yang Dipantau
1).
Gerak kasar atau motorik kasar
2).
Gerak halus atau motorik halus
3).
Kemampuan bicara dan bahasa
4).
Sosialisasi dan kemandirian
Periode
Tumbuh Kembang bayi:
- Masa
prenatal
- Masa
neonatal
B.
Saran
Kita sebagai tenaga kesehatan harus lebih meningkatkan
pengetahuan dan memahami tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi. Hal ini
sangat penting dalam memberikan asuhan kepada klien.
Referensi :
1.
Depkes
RI. Asuhan Kesehatan Anak Dalam Konteks Keluarga . Depkes RI.
Jakarta. 192 : 6 - 18
2. Markum. A.H.
dkk. Ilmu Kesehatan Anak. FKUI. Jakarta. 1991 : 9 -21.
3. Mirriamstoppard. Complete
Baby and Child Care. 1997.
4. Soetjiningsih. Tumbuh
Kembang Anak. EGC. Jakarta. 1998 : 1 – 63.
5. Behrman.
Kliegman. Arvin. Ilmu Kesehatan Anak
( Nelson Textbook of Pediatrics ). EGC. Jakarta. 2000 : 37 – 45.
6. Dhamayanti.
Meita. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak Untuk Meningkatkan Emotional
Spiritual Quotient (ESQ). FK Unpad Subbagian Tumbuh Kembang – Pediatri
Sosial Bagian Ilmu Kesehatan Anak Perjan RSHS Bandung. Bandung. 2005.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar