Diabetes
melitus
Diabetes mellitus atau penyakit gula
atau kencing manis adalah penyakit yang
ditandai dengan kadar glukosa darah yang melebihi normal (hiperglikemia)
akibat tubuh kekurangan insulin baik absolut maupun relatif.Tingkat kadar
glukosa darah menentukan apakah seseorang menderita DM atau tidak. Tabel
berikut menunjukkan kriteria DM atau bukan :
Bukan DM
|
Puasa
|
Vena
< 100
Kapiler < 80
|
2 jam PP
|
-
|
Gangguan Toleransi
Glukosa
|
Puasa
|
Vena 100 -
140
Kapiler 80
- 120
|
2 jam PP
|
Vena 100 - 140
Kapiler 80 – 120
|
DM
|
Puasa
|
Vena
> 140
Kapiler > 120
|
2 jam PP
|
Vena >
200
Kapiler > 200
|
Jenis Diabetes Melitus dikelompokkan
menurut sifatnya :
1. Diabetes
mellitus tergantung insulin
2. Diabetes
mellitus tidak tergantung insulin, terdiri penderita gemuk dan kurus
3. Diabetes
mellitus terkait malnutris
Diabetes melitus yang terkait
keadaan atau gejala tertentu seperti penyakit pankreas, penyakit hormonal,
obat-obatan / bahan kimia, kelainan insulin / reseptornya, sindrom genetik dll
Faktor penyebab Diabetes melittus
Umumnya diabetes melittus disebabkan
oleh rusaknya sebagian kecil atau sebagian besar dari sel-sel betha dari
pulau-pulau Langerhans pada pankreas yang berfungsi menghasilkan insulin,
akibatnya terjadi kekurangan insulin.
Disamping itu diabetes melittus juga
dapat terjadi karena gangguan terhadap fungsi insulin dalam memasukan glukosa
kedalam sel. Gangguan itu dapat terjadi karena kegemukan atau sebab lain yang
belum diketahui
Type Diabetes Mellitus
Penyakit diabetes mellitus (DM)-yang
dikenal masyarakat sebagai penyakit gula atau kencing manis-terjadi pada
seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) dalam darah akibat
kekurangan insulin atau reseptor insulin tidak berfungsi baik.
Diabetes yang timbul akibat
kekurangan insulin disebut DM tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes Mellitus
(IDDM). Sedang diabetes karena insulin tidak berfungsi dengan baik disebut DM
tipe 2 atau Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM).
Insulin adalah hormon yang diproduksi
sel beta di pankreas, sebuah kelenjar yang terletak di belakang lambung, yang
berfungsi mengatur metabolisme glukosa menjadi energi serta mengubah kelebihan
glukosa menjadi glikogen yang disimpan di dalam hati dan otot.
Tidak keluarnya insulin dari
kelenjar pankreas penderita DM tipe 1 bisa disebabkan oleh reaksi autoimun
berupa serangan antibodi terhadap sel beta pankreas.
Pada penderita DM tipe 2, insulin
yang ada tidak bekerja dengan baik karena reseptor insulin pada sel berkurang
atau berubah struktur sehingga hanya sedikit glukosa yang berhasil masuk sel.
Akibatnya, sel mengalami kekurangan
glukosa, di sisi lain glukosa menumpuk dalam darah. Kondisi ini dalam jangka
panjang akan merusak pembuluh darah dan menimbulkan pelbagai komplikasi. Bagi
penderita Diabetes Melitus yang sudah bertahun-tahun minum obat modern
seringkali mengalami efek yang negatif untuk organ tubuh lain.
Gejala Penderita Diabetes
Mellitus
Tiga gejala klasik yang dialami
penderita diabetes. Yaitu:
- banyak minum,
- banyak kencing,
- berat badan turun.
Pada awalnya, kadang-kadang berat
badan penderita diabetes naik. Penyebabnya, kadar gula tinggi dalam tubuh. Maka
perlu waspada apabila keinginan minum kita terlalu berlebihan dan juga merasa
ingin makan terus. Berat badan yang pada awalnya terus melejit naik lalu
tiba-tiba turun terus tanpa diet. Tetangga saya ibu Ida juga tak pernah
menyadari kalau menderita diabet ketika badannya yang gemuk tiba-tiba terus
menyusut tanpa dikehendaki. Gejala lain, adalah gangguan saraf tepi berupa
kesemutan terutama di malam hari, gangguan penglihatan, gatal di daerah
kemaluan atau lipatan kulit, bisul atau luka yang lama sembuh, gangguan ereksi
pada pria dan keputihan pada perempuan.
Gejala:
Pada tahap awal gejala umumnya
ringan sehingga tidak dirasakan, baru diketahui sesudah adanya pemeriksaan
laboratorium.
Pada tahap lanjut gejala yang muncul
antara lain :
- Rasa haus
- Banyak kencing
- Berat badan turun
- Rasa lapar
- Badan lemas
- Rasa gatal
- Kesemutan
- Mata kabur
- Kulit Kering
- Gairah sex lemah
Komplikasi:
- Penglihatan kabur
- Penyakit jantung
- Penyakit ginjal
- Gangguan kulit dan syaraf
- Pembusukan
- Gairah sex menurun
Jika tidak tepat ditangani, dalam
jangka panjang penyakit diabetes bisa menimbulkan berbagai komplikasi. Maka
bagi penderita diabet jangan sampai lengah untuk selalu mengukur kadar gula
darahnya, baik ke laboratorium atau gunakan alat sendiri. Bila tidak waspada
maka bisa berakibat pada gangguan pembuluh darah a.l.
- gangguan pembuluh darah otak (stroke),
- pembuluh darah mata (gangguan penglihatan),
- pembuluh darah jantung (penyakit jantung koroner),
- pembuluh darah ginjal (gagal ginjal), serta
- pembuluh darah kaki (luka yang sukar sembuh/gangren).
Penderita juga rentan infeksi, mudah terkena infeksi paru, gigi, dan gusi serta saluran kemih.
Kardiopati diabetik
Kardiopati diabetik adalah gangguan
jantung akibat diabetes. Glukosa darah yang tinggi dalam jangka waktu panjang
akan menaikkan kadar kolesterol dan trigliserida darah. Lama-kelamaan akan
terjadi aterosklerosis atau penyempitan pembuluh darah. Maka bagi para
penderita diabet perlu pemeriksaan kadar kolesterol dan trigliserida darah
secara rutin. Dari pengalaman saya untuk menurunkan kadar gula darah sekaligus
menormalkan kadar kolestrol dan trigliserida sebenarnya sangat mudah. Yang pertama
sebenarnya pola makan malam. Upayakanlah tidak makan nasi pada malam hari.
Gantilah dengan makan kentang atau bisa juga pisang kepok rebus atau bisa juga
konsumsi sayur dan buah-buahan.
Penyempitan pembuluh darah koroner
menyebabkan infark jantung dengan gejala antara lain nyeri dada. Karena
diabetes juga merusak sistem saraf, rasa nyeri kadang-kadang tidak terasa.
Serangan yang tidak terasa ini disebut silent infraction atau silent heart
attack.
Kematian akibat kelainan jantung dan
pembuluh darah pada penderita diabetes kira-kira dua hingga tiga kali lipat
lebih besar dibanding bukan penderita diabetes., pengendalian kadar gula dalam
darah belum cukup untuk mencegah gangguan jantung pada penderita diabetes.
Sebagaimana rekomendasi Asosiasi
Diabetes Amerika (ADA) serta perkumpulan sejenis di Eropa atau Indonesia
(Perkumpulan Endokrinologi Indonesia/Perkeni), penderita diabetes diharapkan
mengendalikan semua faktor secara bersama-sama untuk mendapatkan hasil yang
optimal.
Tekanan darah harus diturunkan secara
agresif di bawah 130/80 mmHg, trigliserida di bawah 150 mg/dl, LDL (kolesterol
buruk) kurang dari 100 mg/dl, HDL (kolesterol baik) di atas 40 mg/dl. Hal ini
memberi proteksi lebih baik pada jantung.
Gangren dan impotensi
Penderita diabetes yang kadar glukosanya
tidak terkontrol respons imunnya menurun. Akibatnya, penderita rentan terhadap
infeksi, seperti infeksi saluran kencing, infeksi paru serta infeksi kaki.
Banyak hal yang menyebabkan kaki
penderita diabetes mudah kena infeksi, terkena knalpot, lecet akibat sepatu
sesak, luka kecil saat memotong kuku, kompres kaki yang terlalu panas. Infeksi
kaki mudah timbul pada penderita diabetes kronis dan dikenal sebagai penyulit
gangren atau ulkus.
Jika dibiarkan, infeksi akan
mengakibatkan pembusukan pada bagian luka karena tidak mendapat aliran darah.
Pasalnya, pembuluh darah penderita diabetes banyak tersumbat atau menyempit.
Jika luka membusuk, mau tidak mau bagian yang terinfeksi harus diamputasi.
Penderita diabetes yang terkena
gangren perlu dikontrol ketat gula darahnya serta diberi antibiotika.
Penanganan gangren perlu kerja sama dengan dokter bedah.
Untuk mencegah gangren, penderita
diabetes perlu mendapat informasi mengenai cara aman memotong kuku serta cara
memilih sepatu.
Impotensi juga menjadi momok bagi
penderita diabetes, impotensi disebabkan pembuluh darah mengalami kebocoran
sehingga penis tidak bisa ereksi. Impotensi pada penderita diabetes juga bisa
disebabkan oleh faktor psikologis atau gabungan organis dan psikologis.
Nefropati diabetik
Entah bagaimana mulanya akhir-akhir
ini banyak pasien gagal ginjal datang ke klinik saya. Sebelumnya tak pernah
saya duga bahwa tanaman obat kita mampu membantu mengatasi kasus gagal ginjal.
Awal mulanya seorang penderita gagal ginjal dengan penuh keyakinan meminta
tolong saya untuk membantu mengatasi penyakitnya.
Nefropati diabetik adalah gangguan
fungsi ginjal akibat kebocoran selaput penyaring darah.
Sebagaimana diketahui,
ginjal terdiri dari jutaan unit penyaring (glomerulus). Setiap unit penyaring
memiliki membran/selaput penyaring. Kadar gula darah tinggi secara perlahan
akan merusak selaput penyaring ini.
Gula yang tinggi dalam darah akan
bereaksi dengan protein sehingga mengubah struktur dan fungsi sel, termasuk
membran basal glomerulus. Akibatnya, penghalang protein rusak dan terjadi
kebocoran protein ke urin (albuminuria). Hal ini berpengaruh buruk pada ginjal.
Menurut situs Nephrology Channel,
tahap mikroalbuminuria ditandai dengan keluarnya 30 mg albumin dalam urin
selama 24 jam. Jika diabaikan, kondisi ini akan berlanjut terus sampai tahap
gagal ginjal terminal. Karena itu, penderita diabetes harus diperiksa kadar
mikroalbuminurianya setiap tahun.
Penderita diabetes tipe 1 secara
bertahap akan sampai pada kondisi nefropati diabetik atau gangguan ginjal akibat
diabetes. Sekitar lima sampai 15 persen diabetes tipe 2 juga berisiko mengalami
kondisi ini.
Gangguan ginjal, menyebabkan fungsi
ekskresi, filtrasi dan hormonal ginjal terganggu. Akibat terganggunya
pengeluaran zat-zat racun lewat urin, zat racun tertimbun di tubuh. Tubuh
membengkak dan timbul risiko kematian.
Ginjal juga memproduksi hormon
eritropoetin yang berfungsi mematangkan sel darah merah. Gangguan pada ginjal
menyebabkan penderita mengalami anemia.
Pengobatan progresif sejak dini bisa
menunda bahkan menghentikan progresivitas penyakit. Repotnya penderita umumnya
baru berobat saat gangguan ginjal sudah lanjut atau terjadi makroalbuminuria
(300 mg albumin dalam urin per 24 jam).
Pengobatan meliputi kontrol tekanan
darah. Tindakan ini dianggap paling penting untuk melindungi fungsi ginjal.
Biasanya menggunakan penghambat enzim pengonversi angiotensin (ACE inhibitors)
dan atau penghambat reseptor angiotensin (ARBs). Selain itu dilakukan
pengendalian kadar gula darah dan pembatasan asupan protein (0,6-0,8 gram per
kilogram berat badan per hari).
Penderita yang telah sampai tahap
gagal ginjal memerlukan hemodialisis atau transplantasi ginjal.
Gejala nefropati diabetes baru
terasa saat kerusakan ginjal telah parah berupa bengkak pada kaki dan wajah, mual,
muntah, lesu, sakit kepala, gatal, sering cegukan, mengalami penurunan berat
badan.
Penderita nefropati harus
menghindari zat yang bisa memperparah kerusakan ginjal, misalnya pewarna
kontras yang digunakan untuk rontgen, obat anti-inflamasi nonsteroid serta
obat-obatan yang belum diketahui efek sampingnya.
Retinopati diabetik
Diabetes juga dapat menimbulkan
gangguan pada mata. Yang terutama adalah retinopati diabetik. Keadaan ini,
disebabkan rusaknya pembuluh darah yang memberi makan retina.
Bentuk kerusakan bisa bocor dan
keluar cairan atau darah yang membuat retina bengkak atau timbul endapan lemak
yang disebut eksudat. Selain itu terjadi cabang-cabang abnormal pembuluh darah
yang rapuh menerjang daerah yang sehat.
Retina adalah bagian mata tempat cahaya
difokuskan setelah melewati lensa mata. Cahaya yang difokuskan akan membentuk
bayangan yang akan dibawa ke otak oleh saraf optik.
Bila pembuluh darah mata bocor atau
terbentuk jaringan parut di retina, bayangan yang dikirim ke otak menjadi
kabur. Gangguan penglihatan makin berat jika cairan yang bocor mengumpul di
fovea, pusat retina yang menjalankan fungsi penglihatan sentral. Akibatnya,
penglihatan kabur saat membaca, melihat obyek yang dekat serta obyek yang lurus
di depan mata.
Pembuluh darah yang rapuh bisa
pecah, sehingga darah mengaburkan vitreus, materi jernih seperti agar-agar yang
mengisi bagian tengah mata. Hal ini menyebabkan cahaya yang menembus lensa
terhalang dan tidak sampai ke retina atau mengalami distorsi. Jaringan parut
yang terbentuk dari pembuluh darah yang pecah di korpus vitreum dapat mengerut
dan menarik retina, sehingga retina lepas dari bagian belakang mata. Pembuluh
darah bisa muncul di iris (selaput pelangi mata) menyebabkan glaukoma.
Risiko terjadinya retinopati
diabetik cukup tinggi. Sekitar 60 persen orang yang menderita diabetes 15 tahun
atau lebih mengalami kerusakan pembuluh darah pada mata.
Pemeriksaan dilakukan dengan
oftalmoskop serta angiografi fluoresen yaitu foto rontgen mata menggunakan zat
fluoresen untuk mengetahui kebocoran pembuluh darah.
Pengobatan dilakukan dengan bedah
laser oftalmologi. Yaitu, penggunaan sinar laser untuk menutup pembuluh darah
yang bocor, sehingga tidak terbentuk pembuluh darah abnormal yang rapuh. Selain
itu bisa dilakukan vitrektomi yaitu tindakan mengeluarkan vitreus yang dipenuhi
darah dan menggantinya dengan cairan jernih.
Penderita retinopati hanya boleh
berolahraga ringan dan harus menghindari gerakan membungkuk sampai kepala di
bawah.
Menderita diabetes bukan berarti
kiamat. Penderita diabetes bisa hidup secara wajar dan normal seperti orang-
orang yang bukan penderita diabetes. Bedanya, penderita diabetes harus disiplin
mengontrol kadar gula darah agar tidak meningkat di atas normal untuk jangka
waktu panjang.
Penyakit diabetes mellitus (DM)-yang
dikenal masyarakat sebagai penyakit gula atau kencing manis-terjadi pada
seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) dalam darah akibat
kekurangan insulin atau reseptor insulin tidak berfungsi baik.
Diabetes yang timbul akibat
kekurangan insulin disebut DM tipe 1 atau Insulin Dependent Diabetes
Mellitus (IDDM). Sedang diabetes karena insulin tidak berfungsi dengan baik
disebut DM tipe 2 atau Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM).
Insulin adalah hormon yang
diproduksi sel beta di pankreas, sebuah kelenjar yang terletak di
belakang
lambung, yang berfungsi mengatur metabolisme glukosa menjadi energi serta
mengubah kelebihan glukosa menjadi glikogen yang disimpan di dalam hati dan
otot.
Tidak keluarnya insulin dari kelenjar
pankreas penderita DM tipe 1 bisa disebabkan oleh reaksi autoimun berupa
serangan antibodi terhadap sel beta pankreas.
Pada penderita DM tipe 2, insulin
yang ada tidak bekerja dengan baik karena reseptor insulin pada sel berkurang
atau berubah struktur sehingga hanya sedikit glukosa yang berhasil masuk sel.
Akibatnya, sel mengalami kekurangan
glukosa, di sisi lain glukosa menumpuk dalam darah. Kondisi ini dalam jangka
panjang akan merusak pembuluh darah dan menimbulkan pelbagai komplikasi.
Tiga gejala klasik yang dialami
penderita diabetes. Yaitu, banyak minum, banyak kencing, dan berat badan turun.
Pada awalnya, kadang-kadang berat badan penderita diabetes naik. Penyebabnya,
kadar gula tinggi dalam tubuh.
Gejala lain, adalah gangguan saraf
tepi berupa kesemutan terutama di malam hari, gangguan penglihatan, gatal di
daerah kemaluan atau lipatan kulit, bisul atau luka yang lama sembuh, gangguan
ereksi pada pria dan keputihan pada perempuan.
Jika tidak tepat ditangani, dalam
jangka panjang penyakit diabetes bisa menimbulkan berbagai komplikasi akibat
gangguan pembuluh darah, gangguan bisa terjadi pada pembuluh darah otak
(stroke), pembuluh darah mata (gangguan penglihatan), pembuluh darah jantung
(penyakit jantung koroner), pembuluh darah ginjal (gagal ginjal), serta
pembuluh darah kaki (luka yang sukar sembuh/gangren). Penderita juga rentan
infeksi, mudah terkena infeksi paru, gigi, dan gusi serta saluran kemih.
Pengobatan dan Perawatan
Pengobatan Diabetes milittus yang
secara langsung terhadap kerusakan pulau-pulau Langerhans di pankreas belum
ada. Oleh karena itu pengobatan untuk penderita DM berupa kegiatan pengelolaan
dengan tujuan :
- Menghilangkan keluhan dan gejala akibat defisiensi insulin ( gejala DM )
- Mencegah komplikasi kronis yang dapat menyerang pembuluh darah, jantung, ginjal, mata, syaraf, kulit, kaki dsb.
Tindakan pengelolaan yang dilakukan
:
- Menormalkan kadar glukosa, lemak, dan insulin di dalam darah serta memberikan pengobatan penyakit kronis lainnya. Langkah yang dilakukan terutama : Diet; Mengurangi kalori dan meningkatkan konsumsi vitamin. aktivitas fisik; olahraga teratur, pengelolaan glukosa dan meningkatkan kepekaan terhadap insulin.
- Obat-obat hipoglikemia oral : Sulfonylurea untuk merangsang pancreas menghasilkan insulin dan mengurangi resistensi terhadap insulin.
- Terapi insulin
Tanaman obat memiliki kelebihan
dalam pengobatan DM karena umumnya tanaman obat memiliki fungsi konstruktif
yaitu membangun kembali jaringan-jaringan yang rusak serta menyembuhkan
penyakit komplikasi yang lain.
Dengan demikian dari tanaman obat
diharapkan :
- Perbaikan kerusakan fungsi pankreas
- Peningkatan efektifitas insulin yang dihasilkan
- Penyembuhan penyakit komplikasi akibat DM
NOTE :
- Untuk pencegahan diabetes dapat menggunakan kapsul Madedem
- Pengobatan Diabetes dapat menggunakan ramuan Paket
Diabetes

Tidak ada komentar:
Posting Komentar