بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Teks Kursor

Sabtu, 13 Juli 2013

Asuhan Kespro Pada Remaja


Asuhan Kesehatan Reproduksi Pada Remaja

A.    Upaya Advokasi, Promosi ,KIE, dan Konseling dalam Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan reproduksi adalah kesejahteraan fisik , mental dan social secara utuh, yang tidak semata- mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua hal yang berkaitan dengan system reproduksi , serta fungsi dan prosesnya.
Menguraikan ruang lingkup kesehatan reproduksi sebenarnya menggunakan pendekatan siklus hidup, yang berarti memperhatikan kekhususan kebutuhan penanganan system reproduksi pada setiap fase kehidupan, serta kesinambungan antar fase kehidupan tersebut. Tahapan dalam siklus hidup adalah sebagai berikut :
                                    Gizi Seimbang
                                    Informasi tentang kesehatan reproduksi
                                    Pencegahan kekerasan , termasuk seksual
                                    Pencegahan terhadap ketergantungan napza
                                    Perkawinan pada usia yang wajar
                                    Pendidikan , peningkatan keterampilan
                                    Peningkatan pertahanan terhadap godaan

B.    Dalam Program kesehatan Tujuan dan Sasaran Kesehatan Reproduksi Remaja

1.Tujuan umum
            Mewujudkan keluarga berkualitas melalui peningkatan pengetahuan, kesadaran sikap dan perilaku remaja dan orang tua agar peduli dan bertanggung jawab dalam kehidupan berkeluarga, seta pemberian pelayanan kepada remaja yang memiliki permasalahan khusus.
            Sasaran program KRR adalah agar seluruh remaja dan keluarganya memiliki pengetahuan , kesadaran sikap dan perilaku kesehatan reproduksi sehingga menjadiakn remaja sebagai keluarga berkualitas.
2. tujuan khusus
            Mengutip buku Materi Program Khusus KB dan kesehatan reproduksi (BKKBN, 2002 : 98-101) tujuan khusus reproduksi remaja adalah
Ø  Seluruh lapisan masyarakat mendapatkan informasi tentangKRR. Sasaranya ialah lapisan meningkatnya cakupan penyebaran informasi KRR melalui media masa.
Ø  Seluruh remaja disekolah mendapatkan informasi tentang KRR.
Sasaranya ialah meningkatya cakupan penyebaran informasi KRR disekolah umum, SLTP,SMU dan Pesantren

C.     Kebijakan Teknis Operasional dan Stateginya
1.      Meningkatkan promosi kesehatan reproduksi remaja
2.      Meningkatkan sokongan (advokasi)kesehatan reproduksi remaja
3.      KIE( Komunikasi, Informasi dan Edukasi ) kesehatan reproduksi remaja
4.      Meningkatkan aktivits konseling melalui KIE
5.      Meningkatkan dukungan pelayana remaja yang memiliki masalah khusus
6.      Meningkatkan dukungan bagi kegiatan remaja yang positif
Telah dite
D.    Strategi
Agar sasaran yang telah ditetapkan dapat tercapaia efektif, maka diperlukan strategi yang tepat . strategi tersebut sebagai berikut :
·         Mewujudkan peningkatan koordinasi dan kesepakatan operasional disemua komponen
·         Mewujudkan peningkatan peran remaja (siswa dan mahasiswa) melalui kegiatan- kegiatan positif yang dilaksanakan remaja sendiri.

E.     Kebijakan  Depkes dalam Kesehatan Reproduksi Remaja
            Adapun kebijakan Departemen Kesehatan dalam KRR adalah sebagai berikut :
1.      Pembinaan KRR meliputi remaja awal , remja tengah , remaja akhir
2.      Pembinaan KRR dilaksanakan terpadu lintas program dan lintas sektoral
3.      Pembinaan KRR dilaksanakan melalui jaringan pelayanan upaya kesehatan dasar dan rujukanya.
4.      Pembinaan KRR dapat dilakukan pada 4 daerah tangkapan , yaitu rumah, sekolah , masyarakat dan semua pelayaan kesehatan.
5.      Peningkatan peran serta orang tua , unsure potensial di keluarga, serta remja sendiri

F.     Dasar Hukum
            Demikian juga mengenai landasan hukum didasarkan pada buku Kebijakan dan Strategi Nasional Kesehatan Remaj di Indonesia (Depkes, 2005).
            Landasan hukum yang dipakai sebagai dasar pembinaan kesehatan remaja:
1)      UU No.4 tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak
2)      UU No. 10 tahun 1992 tentang Kesehatan Pengembangan Kependudukan dan Keluarga Sejahtera
3)      UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
4)      InPres 1997 ngtentang Penyelenggaraan Pembinaan dan Pengembangan Kualitas Anak
5)      Permenkes No.433/Menkes/SK/1998 tentang Pembentukan Komisi Kesehatan Reproduksi
 
G.    Target Nasional Program Kesehatan Reproduksi
            Target yang akan dicapai untuk kesehatan remaja adalah (Depkes, 2001 :71-72) :
1.      Penurunan prevalensi anemia pada remaja menjadi kurang dari 20%
2.      Cakupan pelayanan kesehatan remaja melalui jalur sekolah 85%, dan melalui jalur luar sekolah minimal 20%
3.      Prevalensi permasalahan remaja secara umum menurun

H.    Pengertian Remaja
               Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh berbagai perubahan fisik, emosi, psikis. Masa remaja, yaitu usia 10-19tahun, merupakan masa yang khusus dan penting, karena merupakan periode pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa pubertas. Masa remaja merupakan periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa
Pada masa remaja terjadi perubahan fisik (organobiologik) secara cepat, yang tidak seimbang dengan perubahan kejiwaan (mental-emosional). Perubahan yang cukup besar ini dapat membingungkan remaja yang mengalaminya. Karena itu mereka memerlukan pengertian, bimbingan, dan dukungan lingkungan di sekitarnya, agar tumbuh dan berkembang menjadi manusia dewasa yang sehat baik jasmani, maupun mental dan psikososial secara sosiologis yang dipengaruhi oleh masyarakat, teman sebaya dan media massa.
Remaja juga belajar meninggalkan sesuatu yang bersifat kekanak-kanakan dan harus mempelajari untuk menyesuaikan dengan perubahan jasmani, pola perilaku dan sikap baru orang dewasa untuk menggantikan perilaku dan sikap masa kanak-kanaknya.
Masa ini sering dirasakan masa yang lebih sulit dibandingkan dengan masa-masa lainnya. Kondisi ini dipengaruhi oleh keadaan individu yang mengalami banyak perubahan dengan dirinya, sehingga selain ia harus menyesuaikan diri dengan perubahan yang dialaminya, ia juga harus beradaptasi dengan tuntutan dari lingkungannya .

I.       Perkembangan Remaja dan Ciri-cirinya
             Menurut ciri perkembangannya, masa remaja dibagi menjadi tiga tahap, yaitu :
 
1. Masa remaja awal (10-12 tahun), ciri khasnya :
a. Lebih dekat dengan teman sebaya
b. Ingin bebas
c. Lebih banyak memperhatikan keadaan tubuhnya dan mulai berpikir abstrak

2. Masa remaja tengah (13-15 tahun), ciri khasnya :
a. Mencari identitas dini
b. Timbulnya keinginan untuk kencan
c. Mempunyai rasa cinta yang mendalam
d. Mengembangkan kemampuan berpikir abstrak
e. Berkhayal tentang aktivitas seks

3. Masa remaja akhir (16-19 tahun), ciri khasnya :
a. Pengungkapan kebebasan diri
b. Lebih selektif dalam mencari teman sebaya
c. Mempunyai citra jasmani dirinya
d. Dapat mewujudkan rasa cinta
e. Mampu berpikir abstrak

J.   Perkembangan Remaja dan Tugasnya
                  Sesuai dengan tumbuh dan berkembangnya suatu individu, dari masa anak-anak sampai dewasa , individu memiliki tugas masing- masing pada setiap tahap perkembanganya .yang dimaksud tugas pada setiap tahap perkembangan adalah bahwa setiap tahapan usia, individu tersebut mempunyai tujuan untuk mencapai suatu kepandaian, keterampilan, pengetahuan, sikap dan fungsi tertentu sesuai dengan kebutuhan pribadi. Kebutuhan pribadi itu sendiri timbul dari dalam diri yang dirangsang oleh kondisi disekitarnya atau masyarakat.

K.     Perubahan Fisik pada Masa Remaja
            Terjadi pertumbuhan fisik yang cepat pada remaja, termasuk pertumbuhan organ-organ reproduksi (organ seksual) untuk mencapai kematangan, sehingga mampu melangsungkan fungsi reproduksi.
            Perubahan ini ditandai dengan munculnya tanda-tanda sebagai berikut :
1. Tanda-tanda seks primer, yaitu yang berhubungan langsung dengan organ seks :
a. Terjadinya haid pada remaja puteri (menarche)
b. Terjadinya mimpi basah pada remaja laki-laki
2. Tanda-tanda seks sekunder
a. Pada remaja laki-laki terjadi perubahan suara, tumbuhnya jakun, penis dan buah zakar bertambah besar, terjadinya ereksi dan ejakulasi, dada lebih lebar, badan berotot, tumbuhnya kumis, cambang dan rambut disekitar kemaluan dan ketiak
b. Pada remaja puteri ; pinggul melebar, tumbuhnya rambut di ketiak dan sekitar kemaluan (pubis).

L.      Perubahan  Kejiwaan pada Masa Remaja
            Proses perubahan kejiwaan berlangsung lebih lambat dibandingkan perubahan fisik, yang meliputi :
1. Perubahan emosi, sehingga remaja menjadi :
a. Sensitive (mudah menangis, cemas, frustasi dan tertawa)
b. Agresif dan mudah bereaksi terhadap rangsangan luar yang berpengaruh, sehingga misalnya mudah berkelahi.
2. Perkembangan intelegensia, sehingga remaja menjadi :
a. Mampu berpikir abstrak, senang memberikan kritik
b. Ingin mengetahui hal-hal baru, sehingga muncul perilaku ingin mencoba-coba.
            Perilaku ingin mencoba hal-hal yang baru ini jika didorong oleh rangsangan seksual dapat membawa remaja masuk pada hubungan seks pranikah dengan segala akibatnya, antara lain akibat kematangan organ seks maka dapat terjadi kehamilan remaja puteri di luar nikah, upaya abortus, dan penularan penyakit kelamin, termasuk HIV/AIDS. Perilaku ingin mencoba-coba juga dapat mengakibatkan remaja mengalami ketergantungan NAPZA (narkotik, psikotropik, dan zat adiktif lainnya, termasuk rokok dan alkohol).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar